Mohon tunggu...
Yano Sanbein
Yano Sanbein Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

kegemaran dalam hal-hal yang berangkat dari keinginan merupakan suatu sikap dimana seseorang aktif dalam berpikir. sejatinya tidak begitu menarik jika kegemaran dan keinginan tidak diaktualisasikan dalam hal meluapkan pikiran kritis. filosofi tentang apa yang seharusnya dan tanpa tanda sikap yang sadar dan mati dalam kelogisan hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tradisi budaya Dalam Masyarakat Dawan Noemuti

13 Desember 2023   11:56 Diperbarui: 13 Desember 2023   20:02 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

 

Jika tanda yang diberikan melalui hewan yang disembelih menunjukan tanda yang baik, maka Korolele akan dimulai dengan melakukan ritual adat di rumah adat. Kemudian keluarga akan mengundang orang-orang untuk ambil bagian dalam acara Korolele yang dilaksanakan. Umumnya, suku-suku dari desa tetangga akan diundang untuk bergabung dalam tradisi ini. Penting untuk diingat bahwa Korolele hanya dilaksanakan pada malam hari saja dari pukul 6 sore sampai pukul 5 pagi. Acara tumbuk padi menjadi sangat unik karena para peserta akan menyanyikan lagu dalam syair Dawan yang disertai dengan motif bunyi yang sama dalam setiap tumbukan padi. Nyanyian juga akan diselingi dengan pantun berbalas-balasan yang dilakukan oleh dua tua adat. Hal ini akan berlangsung sepanjang malam hingga menjelang pagi.

 

Fungsi Korolel

 

Era Globalisasi menandai sebuah perubahan besar dalam kehidupan umat manusia di segala penjuru dunia. Hal ini tak lepas dari kuatnya pengaruh yang ditimbulkan dari globalisasi terhadap segala aspek dalam kehidupan manusia seperti di bidang ekonomi, teknologi, gaya hidup, kebudayaan serta social dan politik hingga pada tatanan nilai-nilai kehidupan yang telah dihidupi masyarakat. Majunya sistem teknologi membawa begitu banyak hal positif bagi bangsa Indonesia, tetapi tak bisa dipungkiri juga bahwa telah merongrong budaya Indonesia. Masuknya sistem-sistem nilai dari bangsa Barat diangap membuka cakrawala berpikir masyarakat tetapi dapat memiliki dampak buruk yang timbul dalam masyarakat berkaitan dengan tradisi yang telah diwariskan secara turun-temurun yaotu bahwa masyarakat mulai kehilangan identitasnya sebagai manusia budaya yang menjaga warisan leluhur. Berkaitan dengan tradisi Korolele yang telah dihidupi oleh masyarakat Dawan di Noemuti, kebudayaan ini dapat saja menjadi tinggal cerita apabila masyarakat tidak mampu menjaganya dengan baik.

 

Terlepas dari semua itu, Korolele adalah sebuah kebudayaan yang memiliki nilai seninya tersendiri. Dalam berbagai wujud, pengekspresiannya dapat dijadikan sebagai cermin budaya, karena selalu bergerak bersama dengan hati masyarakat. Dalam masyarakat sendiri, terdapat beberapa jenis kesenian dengan fungsi yang berbeda-beda. Ada tradisi yang sama sekali tidak berhubungan dengan nilai religi dan hanya dilakukan sebagai hiburan semata, namun ada juga yang memiliki nilai religi, dalam artian bahwa pelaksanaan tradisi yang dilakukan disertai dengan suatu keyakinan atau kepercayaan tertentu. Tradisi Korolele yang masih dihidupi oleh masyarakat suku Dawan Noemuti adalah salah satu contoh kesenian yang dipercaya memiliki nilai sakral yang telah ada sebelum ajaran agama masuk ke wilayah Noemuti. Proses pelaksanaannya sangat berkaitan erat dengan nilai kepercayaan masyarakat dan juga hubungannya dengan alam sekitar.

 

Berkaitan dengan kodrat manusia, dijelaskan bahwa manusia memiliki pengetahuan dan daya nalar yang terbatas. Keterbatasan itu memaksa masyarakat untuk mengakui dan menerima hal-hal yang di luar jangkaun manusia. Atas dasar keterbatasan itu, lahirlah agama yang lahir sebagai ekspresi ketidakmampuan manusia untuk menangkap atau menerangkan dengan akal pikiran segala hal yang terjadi dalam kehidupan manusia. Pada sisi yang lain, agama juga dapat muncul sebagai akibat adanya krisis dalam diri manusia. Agama menjadi jawaban dari kegelisahan itu.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun