Deg, Jaka Someh merasa Jantungnya mau copot, meski dia sudah menyangka perihal tersebut, namun tetap saja dia merasa terkejut. Jaka Someh terdiam seribu Bahasa karena bingung harus menjawab APA. Meskipun Jaka someh memiliki rasa suka terhadap Asih, namun dia sadar kalau Asih tidak menyukainya, dia hanya menyukai Panji, kekasihnya.
Terlebih lagi dia sekarang sedang hamil di luar nikah. Melihat sikap Jaka Someh seperti itu, Pak Rohadi merasa tidak enak, namun dia tetap memaksakan untuk bertanya lagi kepada Jaka someh
“Apakah nak Someh keberatan? Tidak bersedia menolong saya dan Asih? Kalau memang keberatan...ya tidak apa-apa... bapak juga bisa memakluminya nak”.
Jaka Someh terperanjat, dengan spontanitas dia menjawab
“Oh tidak begitu, .bapak...Iya baiklah...iya saya bersedia menikahi Nyi Asih Pak...”
Berat rasanya bagi Jaka Someh untuk mengucapkan kata-kata tersebut. Dia bingung dan merasa syok telah mengucapkan kalimat tersebut. Namun jawaban Jaka Someh itu justru membuat lega dan bahagia pak Rohadi, seakan-akan telah terlepas dari beban berat yang menghimpitnya.
Jaka Someh tidak sadar telah membuat sebuah keputusan yang besar dalam hidupnya. Rasa sungkannya yang telalu besar telah mengalahkan rasio berfikirnya.
Menghadapi sesuatu permasalahan yang besar seharusnya melalui pertimbangan dan pemikiran yang matang. Bukan hanya sekedar hawa nafsu atau menuruti perasaan hati saja. Apalagi hanya berdasarkan pada perasaan sungkan kepada orang lain. Dia tidak sadar bahwa keputusan menikahi wanita seperti Asih, mungkin saja akan memiliki dampak negatif dalam kehidupannya.
Satu minggu kemudian upacara pernikahan antara Jaka Someh dan Asih pun di langsungkan. Jaka Someh sebenarnya masih merasa tak percaya dengan pernikahannya ini. Antara sadar dan tidak.
Jaka Someh sekarang telah menjadi suami Asih. Sungguh pernikahan yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Semuanya karena rasa sungkan dan hormat yang terlalu besar kepada pak Rohadi yang telah baik kepadanya.
Jaka Someh sebenarnya merasa aneh dengan pernikahannya tersebut. Ada sesuatu yang mengganjal dalam hatinya. Tapi dia belum paham dimana letak kesalahan atau kekurangannya. Penghulunya ada, wali nikahnya juga ada, saksi pernikahan ada dan mas kawinnya juga tersedia. Akadnya juga cukup baik dan lancar. Terus dimana letak kesalahannya? apakah sesuatu yang membuat hatinya merasa tidak nyaman? Jaka Someh merasa bingung.