Mohon tunggu...
Yadi STP MM
Yadi STP MM Mohon Tunggu... Penulis - Science Content Writer PT Algarosan Nusantara

Berasal dari Rangkasbitung sekarang tinggal di Surabaya. Bekerja sebagai penulis.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel Cerita Ksatria Ilalang Bab 12. Terpaksa Menikahi Wanita cantik Yang Sedang Hamil

1 Juni 2022   14:28 Diperbarui: 23 Juni 2023   09:05 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pak Rohadi membuka obrolan

“Permisi Pak Manta...maksud kedatangan saya kesini  mau menemui anak bapak, nak Panji, saya mau minta pertanggung jawaban anak bapak...”

Pak Manta sedikit terkejut

“Maksudnya Pak Rohadi pertanggung jawaban APA? Memangnya apa yang telah dilakukan oleh si panji ...?”

Pak Rohadi kemudian menceritakan perihal putrinya yang dihamili oleh panji. Setelah mendengar cerita pak Rohadi, Pak Manta terlihat menjadi bingung, lalu dia berkata

“Saya minta maap pak Rohadi, entah bagaimana ini...saya jadi bingung...bukannya saya tidak mau anak saya bertanggung jawab atas perbuatannya, tapi masalahnya, panji  sudah seminggu ini kabur dari rumah, pak...entahlah saya tidak tahu sekarang dia ada di mana... seminggu yang lalu, saya emosi, saya mengusirnya karena dia mencuri uang hasil jualan cengkeh...Panji menggunakan uang tersebut untuk berjudi...Makanya saya kebablasan mengusirnya…saya minta maap Pak...Tidak tahu kalau akan ada kejadian ini...”

Mendengar ucapan Pak Manta seperti itu, wajah pak Rohadi berubah menjadi pucat, tubuhnya juga mendadak lemas dan terlihat sangat susah.

Tidak mungkin dia memaksa pak Manta untuk memintai pertanggung jawaban perbuatan anaknya itu.

Akhirnya setelah sedikit berbasa-basi, Pak Rohadi memutuskan untuk pamit dari hadapan Pak Manta. Dia berfikir rasanya percuma untuk berlama-lama di sana, karena tidak menghasilkan solusi apapun untuk masalahnya.

Pak Rohadi terus berpikir berharap menemukan suatu solusi untuk masalah kehamilan putrinya itu, namun dia masih juga belum mampu menemukannya.

Perut Asih semakin hari semakin bertambah buncit, padahal keberadaan Panji masih belum di ketahui. Pak Rohadi bergumam dalam hatinya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun