"Ya!"
"Oh Tuhan..., mimpi apa aku semalam!" keluhku, "bagaimana kalau kau cari taksi lain saja, atau...kau pergi ke kedutaan. Ya, jika kau bukan orang jahat. Di sana lebih aman kan?"
"Aku tak bisa pergi kesana, kau akan tahu alasannya nanti. Dan apa kau tahu, kau orang pertama yang berbicara denganku sejak kemarin.____aku bahkan...," dia berhenti berbicara. Memijit kepalanya, sepertinya dia sakit kepala!
"Itu terdengar buruk,"
"Ku mohon, aku butuh tidur!" pintanya.
"Fine!" seruku dengan kesal. Aku berbelok di persimpangan lalu menuju tempat yang sedikit sepi. Entah mengapa, aku seolah ingin percaya padanya. Dan menatapnya, sungguh membuat dadaku bergetar. Seolah..., menemukan sesuatu yang lama hilang di dalam rongga dadaku. Menemukan matanya..., entahlah...
Saat berhenti di tempat yang cukup sepi nan nyaman, ketika ku toleh...dia sudah terlelap. Wajahnya lembut sekali. Menatapnya seperti itu..., dadaku seperti di sapu kelembutan. Siapakah dia sebenarnya?
Kian lama menatapnya, tak kusadari mataku memanas dan melelehkan sesuatu. Segera ku balikkan tubuhku dan ku seka airmataku sendiri. Siapa dia?
Tuhan..., aku tidak mengenalnya. Tapi kenapa aku seolah merasa dekat dan sesuatu yang hilang seolah kutemukan?
ROSE!
Ketika dia menyebutkan namaku dengan sebutan Rose, kenapa rasanya aku seperti pernah mendengar suara itu. Caranya menyebut Rose, nadanya?