Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Stranger In My Taxi

4 Agustus 2016   23:11 Diperbarui: 12 Agustus 2017   15:46 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: www.fanpop.com

"Kau terluka, kau butuh dokter dan...!" kalimatku harus terhenti ketika kulihat sesuatu di tangannya mengarah padaku. Sebuah senjata api, oh Tuhan! Siapa dia?

"Itu..., itu sunggguhan?" desisku meracau,

"Just get ride. If you go to the hospital, or police station. I'll kill you!" ancamnya.

Aku menelan ludah seketika, tapi seperti ada yang mencekik leherku hingga ludahku tersangkut di tenggorokan. Ini pertama kalinya aku di todong dengan senjata api, aku bisa saja berteriak. Tapi dia pasti akan langsung menembakku. Aku tak mau mati konyol hari ini, aku masih harus mengumpulkan uang untuk biaya operasi bapak.

"Did you listening?" tanyanya.

"Ah.., yeh..., o-k...aku akan jalan...dan..you...tak perlu menodongku dengan benda itu. Jika kau mengerti bahasaku!" sahutku. Dia tak menyahut, tapi dari mimiknya aku tahu dia mengerti bahasaku, "tapi argonya tetap kunyalakan!" tambahku berbalik, menekan tombol argo dan mulai menyalakan mesin mobil. Ku lirik dia sejenak yang juga memperhatikanku dari kaca spion tengah. Aku menghela nafas lalu menjalankan taksiku.

Seperti permintaannya, aku terus melaju tanpa tahu tujuanku. Tetap kuperhatikan dia selama perjalanan. Ok, dia memang tampan. Wajahnya mengingatkanku pada aktor Hollywood berkebangsaan Kanada, Ryan Reynolds. Mantan suami Scarlet Johanson, ehm..siapa nama istrinya yang sekarang? Oh ya, Blake Lively. Pemeran Serena di Gossip Girl. Dia aktor ganteng yang beberapa bulan lalu ku tonton film terbarunya, Deadpool.

Ah, kenapa aku jadi mendeskripsikan Ryan? Tapi mau bagaimana lagi, aku memang suka sekali perannya di Safe House. Cold. Oh...kumat lagi otakku!

Aku harus konsen mengendarai taksi ini, juga konsen pada senjata api di tangannya. Aku tak mau kepalaku meledak karena masalah sepele. Tapi ini bukan masalah sepele, aku sedang di todong!

Aku terkejut dengan suaranya, "kau punya air?" dia memang bisa berbahasa Indonesia. Ku lirik air mineralku yang tinggal setengah.

"Ehm, yes. But...!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun