Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Stranger In My Taxi

4 Agustus 2016   23:11 Diperbarui: 12 Agustus 2017   15:46 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: www.fanpop.com

Percakapan kami tak berlangsung lama karena si bapak jalan duluan, akupun tak berniat ngobrol terlalu lama. Jadi setelah kuhabiskan kopiku, akupun langsung kembali ke belakang kemudi. Begitu sampai, pintu belakangku terbuka dan seseorang menerobos duduk di jok belakang. Aku bernafas lega dan mengucap syukur karena akhirnya ada yang mau menggunakan jasaku juga.

Segera kubalikan sedikit tubuhku untuk menolehnya dan bertanya, dia seorang pria berambut pirang, bermata coklat. Seorang bule. Nampak lelah, nafasnya sedikit tak beraturan, sesekali meringis seolah menahan sakit.

"Where are you going, Sir?" tanyaku.

"Just ride!" sahutnya simple.

Ku perhatikan dia dari atas hingga bawah, ada sedikit memar di pelipis kirinya. Tapi dia cukup tampan, mengenakan kaos hitam di lapisi jaket hitam dan dipadukan dengan jeans hitam pula. Wah komplit, semua serba hitam. Tinggal dilengkapi dengan penutup kepala dan samurai saja, dia akan jadi ninja.

"What are you stared of?" tanyanya membuyarkanku. Aku sedikit gelagapan karenanya, "ah..., eim...tidak. Hanya...tujuan anda?" gugupku.

"I said just ride,___now!" tegasnya lagi. Tampangnya berubah sangar, dia bahkan tak memberitahu kemana tujuannya. Ku turunkan pandangaku dari matanya hingga berhenti di sisi perutnya sebelah kanan yang sedari tadi dipeganginya. Ada darah yang memenuhi tangannya, juga bajunya.

"Oh my God, you__hurt!" seruku panik. Mulutku berkomat-kamit tapi sulit sekali untuk bersuara, dia justru merintih. Ku balikkan tubuhku dan memegang kemudi, lalu kubalikkan lagi ke arahnya dengan panik.

"Ok, we go to hospital!" seruku kembali berbalik ke depan. Tangan sudah siap lagi di kemudi, "no!" sahutnya membuatku tertegun.

"Apa?" ku toleh dia,

"We're not going to anywhere!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun