Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

The Broken Wings of Angel ~ The Wedding #Part 39

17 Februari 2016   15:02 Diperbarui: 22 Februari 2016   16:23 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Liana membuatnya sendiri, dia menabung untuk bisa membuat itu. Bahkan meskipun kau sudah tak memperdulikannya lagi, tak mau tahu bagaimana dia menjalani hidup dengan keadaannya, tak berusaha untuk menemukannya..., dia masih mencintaimu sampai detik kau menghancurkan cintanya!" gerutu Rizal, "dia memang membuat itu..., dengan cinta yang di milikinya untukmu. Tapi pagi tadi, aku melihat benda itu di tong sampah!" Rizal menambahi.

Nicky mengangkat pandangannya dari sweter itu ke wajah Rizal,

"Kau tahu apa artinya itu?" tanya Rizal, "itu artinya..., Liana sudah membuang cintanya terhadapmu!" sambung Rizal. Nicky kian melebarkan bola matanya, "dia bahkan berkata kepadaku, bahwa dia tidak ingin bertemu lagi denganmu. Jadi..., kau tak perlu membawanya pulang!"

Nicky menggeleng pelan, "itu tidak mungkin!" katanya tak percaya,

"Bukankah pernah ku katakan padamu, jika kau tak peduli padanya kau bisa melepaskannya. Dan jika kau merasa mencintainya, kau harus menjaganya dengan baik. Dan kau sudah melepaskannya, Nicky!"

Nicky tak mampu menyahut, karena itu memang bebar, ia tidak mencegah ketika Liana pamit untuk pergi. Ia hanya diam ketika Liana melangkah meninggalkan rumah. Padahal sebenarnya wanita itu ingin dirinya mencegahnya.

"Kau tak peduli dia mau hidup seperti apa di luar sana," geram Rizal, "bagaimana dia bertahan hidup, dan kemungkinan buruk apa yang akan terjadi padanya!" nada Rizal mulai meninggi lagi, "kau membiarkan kakakmu yang psikopat itu menyakitinya, dan apa kau juga tahu apa yang telah Anthony lakukan padanya?" ia berusaha untuk tak berteriak agar Liana tak terusik dan mengetahui perdebatan itu.

"Rizal!" desis Nicky,

"Kau justru datang untuk kembali mematahkan hidupnya, kau hanya datang..., merenggut sedikit asa yang masih dia percaya tentangmu!" Nicky kembali terbungkam, "kau...," tunjuk Rizal dengan telunjuknya, lalu mengepalkan tinju untuk menahan emosinya, "aku tidak akan membiarkan itu terjadi lagi, jadi....kau hanya punya satu pilihan!" tekan Rizal. Kediaman merajut beberapa detik di antara mereka.

"Ceraikan dia!" pintanya, dan itu terdengar bukan seperti permintaan melainkan perintah. Mata Nicky kian melebar, tubuhnya menegang. Ia sunguh tak percaya dengan apa yang Rizal katakan.

Rizal menyuruhnya untuk menceraikan Liana?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun