Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

The Broken Wings of Angel ~ The Wedding #Part 39

17 Februari 2016   15:02 Diperbarui: 22 Februari 2016   16:23 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lima Chapther Terakhir...

 

Sebelumnya, The Wedding #Part 38

 

"Papapa...," tangis Nino menggema memenuhi ruangan mobil, "papa....mom.....mommy....!" anak kecil itu memang sudah lancar mengucapkan beberapa kata, beberapa bulan dekat dengan Nicky membuatnya menganggap pria itu benar sebagai papanya. Selama 4 bulan terakhir ia memang memanggilnya papa. Tentu, usianya sekarang sudah 20 bulan.

Ivana mendekatkan diri ke babychair yang di duduki Nino, mengelus pipinya, "maafkan mommy sayang, tapi papa Nicky bukan papa kamu lagi. Kita harus pergi!" airmatanya menetes, itu memang kesalahannya. Nicky benar, ia telah mempermainkan perasaan putranya sendiri. Ternyata cukup menyakitkan kini mengetahui semua itu, melihat putra kecilnya menangis karena akan berpisah dengan pria yang sudah seperti papanya itu.

"No..., papa...!"

"Sayang..., please...," katanya mengecup kening anak itu untuk menangkannya, ia memeluknya dalam tangis. Tapi semakin lama ia beranjak akan semakin berat dan tak tega ia melihat putranya menangis seperti itu. Iapun menghapus airmatanya lalu mulai menyalakan mesin mobil.

Fajar baru saja menyingsing, menunggu mentari memulai hari. Ia harus segera pergi sebelum Nicky melihatnya, ia sengaja tak mau ada perpisahan antara Nicky dan Nino, karena itu akan cukup berat. Ia yakin Nino akan segera melupakan Nicky sebagai papanya meski kekosongan akan menyergap hati putra kecilnya untuk beberapa saat, anak itu masih cukup kecil untuk bisa membawa ingatannya tentang Nicky hingga beranjak dewasa. Meski mungkin, jika suatu saat nanti mereka bertemu lagi, ikatan batin itu masih menyisakan jejak.

Nicky menatap mobil Ivana dari balik jendela kamarnya dulu yang selama ini di tinggali Ivana bersama Nino, entah kenapa ia merasa cukup berat melepas kepergian Nino. Meski anak itu bukan darah dagingnya, tapi ia menyayanginya seperti anaknya sendiri. Dan menatap wajah anak itu saat perpisahan pasti akan sangat menyakitkan, itu sebabnya ia sengaja hanya mengintipnya saja dan pura-pura tak tahu saat kepergiannya.

Setelah mobil itu menghilang dari balik gerbang iapun membalikan tubuhnya, menatapi ruangan itu yang masih bisa ia rasakan tawa dan tangis Nino. Masih ada beberapa mainan yang ia belikan terpajang di lemari kaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun