"Kita ke kamar Sony, kita cari kunci rumah ini atau apapun. Ok!" usul Ega yang segera melangkahkan kaki, Maria dan Diva mengikuti di belakangnya. Mengobrak-abrik kamar cowo, tak di temukan kunci atau apapun.
"Bagaimana ini?" panik Maria, pintu belakang kan pintu kaca, kita pecahkan saja!" usul Diva. Maria dan Ega saling pandnag lalu mengangguk.
Mereka pun keluar kamar dan menuruni tangga, tapi di ujung tangga mereka menemukan sesuatu, sesosok tubuh berdiri di ujung anak tangga. Seorang berpakain hitam sedikit kedodoran dengan mamakai topeng badut berambut Afro berwarna merah, dan di tangan kanannya....
Pisau!
Ketiganya terpaku diam di atas, ketika orang bertopeng badut mulai melangkah merekapun segera berbalik dan berlari, orang bertopeng badutpun ikut berlari cepat hingga meraih Maria. Tapi terlepas dan tersungkur ke lantai, "aargh!" teriak Maria ketika tubuhnya terjerembat.
Ega dan Diva berhenti ia membantu Maria berdiri tapi kaki Maria di cengkeram erat oleh orang itu, membuatnya menjerit-jerit. Terjadi tarik-menarik terhadap tubuh Maria, benda mengkilat di tangan orang itu melayang dan menancap di salah satu betis Maria.
"Arghhhhh!" jeritnya yang berakhir dengan tangis, lalu pisau itu tercabut kembali hingga Maria harus kembali menjerit. Pisau itu kembali melayang tapi orang itu terpental karena Ega menendangnya.
Maria terlepas, Diva menyeretnya dan membantunya berdiri tapi ia tak bisa.
"Kakiku!" tangis Maria,
"Elu harus kuat, kita harus jalan!"
"Gue nggak bisa jalan Va!"