"Elu nuduh gue, elu mau bilang kalau gue yang bunuh Jonas sama Ferdi?"
"Siapa lagi, mungkin elu cemburu sama Jonas. Makanya elu bunuh dia!"
"Kalau gue mau, udah lama gue bunuh dia!"
"Udah, kenapa kalian malah jadi berantem!" lerai Ega, "lebih baik sekarang kita keluar meminta bantuan, kita hubungi polisi dan meminta bantuan warga!"
"Itu lebih baik!" kata Rasta, ia meraba tubuhnya lalu seolah terkejut, "hp gue mana ya?" tanyanya, semuanya menoleh. "mungkin di kamar Ras, hp gue juga di kamar!" sahut Diva.
Rasta segera menaiki tangga menuju kamar, Diva dan Maria mengikuti. Mereka mengobrak-abrik kamar karena tak menemukan hp mereka, "kenapa hap gue ilang!" seru Maria dengan nada manja.
"Kenapa hp kita semua tidak ada, laptop gue juga!" seru Diva, lalu mereka keluar kamar. Sony dan Ega baru saja menaiki tangga,
"Ada apa lagi, kenapa muka kalian seperti itu?" tanya Sony,
"Hp kita nggak ada Son," jawab Diva.
Baik Ega maupun Sony tersentak, saling pandang sejenak, "nggak ada, yang bener?" sahut Ega, lalu ia menuju kamar untuk memeriksa miliknya, ternyata sama. Hp dan gadgetnya juga hilang. Ia juga memeriksa tas Sony, sama juga tak ada. Bahkan kunci mobil yang di letakan di meja nakas pun ikut raib.
"Pasti ada yang menyelinap masuk, kita harus mencari orang itu!" usul Ega. Semuanya berpandangan, "mencari orang itu, elu gila ya, elu nggak ingat apa yang terjadi sama Jonas dan Ferdi?" seru Maria.