"Vila bokap elu juga!" timpal Diva,
"Ngomong-ngomong si Audy nggak elu ajak?" tanya Ferdi, "udah bubaran gue sama dia!" sahut Sony sambil meletakan satu kakinya di meja di depannya, ia memang duduk di meja di kantin itu.
"Elu ma, ganti cewe kaya' ganti celana dalem!" cibir Diva, Sony malah tertawa oleh sahutannya, "abis....elu nggak mau jadi cewe gue sih!" kelakar Sony.
"Jadi cewe elu.....ihhhh!" katanya bergidik. Tapi tawa Sony kustru kian menjadi.
Mereka akhirnya pergi di hari yang sudah di rencakan, dengan mobil Ferdi yang mampu menampung mereka semua. Serena putih itu meluncur lancar karena mereka berangkat sehari lebih awal dari orang-orang biasa pergi, untuk menghindari kemacetan. Meski begitu, tetap saja sedikit macet. Dan akhirnya mereka sampai saat menjelang petang.
Karena cewenya cuma ada tiga maka mereka satu kamar, di kamar utama yang memiliki ranjang king size agar muat unttuk bertiga. Lalu Sony satu kamar dengan Jonas, Ega dengan Ferdi. Karena lelah dalam perjalanan, mereka tidak berencana keluar atau melakukan sesuatu. Karena macet yang lebih dari setengah hari membaut tubuh mereka sedikit pegal, jadi para cowo di suruh cari makan, selesai makan bersama mereka langsung tidur.
* * *
Pagi itu mereka joging bersama, menikmati pemandangan, main-main lalu harus kembali karena mendung. Benar saja ketika mencapai Vila hujan sudah turun hingga membuat mereka sedikit basah. Kalau lagi liburan begini Sony sengaja menyuruh pak Toni dan istrinya libur kerja, orang yang menjaga vilanya selama ini, biar nggak ganggu gitu!
Karena semua bahan sudah di siapkan mereka tidak perlu kuatir akan kelaparan, sekarang giliran para gadis memasak. Tapi hanya dua yang aktif karena Maria tak tahu menahu soal dapur, paling cuma bantu memotong-motong saja.
Jonas keluar kamar mandi dan memilih-milih baju yang akan di kenakannya, sementara Sony bersiap untuk mandi, tapi belum sampai ia di kamar mandi suara Jonas menghentikannya,
"Gue denger elu suka beneran ya sama Diva?"