"Kalau aku tidak mau kamu mengantarku bagaimana?" katanya sambil terus berjalan, "ya aku akan terus mengikutimu, entah kamu mau pulang atau....kencan dengan Dimas!" sahut Rocky. Sonia menghentikan langkahnya seketika, begitupun Rocky.
Sonia memutar kepalanya hingga menemukan wajah pria itu, "kamu kenal sama Dimas?" tanyanya, Rocky menjinjing satu alisnya lalu menjawab, "orangtua kami berteman, teman bisnis juga teman karib. Tapi....jujur saja, aku dan Dimas tidak akrab, bahkan aku baru bertemu dengannya sekali sebelum melihatnya kemarin bersamamu!"
Sonia mengangguk-angguk perlahan, "karena selama ini kamu di Amerika?" sahutnya, Rocky sedikit memiringkan wajahnya dengan sahutan gadis itu, "kamu tahu itu?"
"Teman kerjaku si Ayu, mulutnya seperti kereta ekspres!"
Rocky mengernyitkan dahi sebelum tawanya meledak begitu saja, Sonia hanya menatapnya saja, "kata Aldi juga begitu, tapi dia baik!" sahut Rocky pula. Sonia kembali melanjutkan langkah dan tentu Rocky mengikuti.
"Sebenarnya Ayu sangat menyukai pria itu tapi dia takut!"
"Takut?"
"Takut kalau dia tak memiliki perasaan yang sama meski mereka cukup akrab, kan.....kami cuma pelayan kedai soto yang gajinya tak seberapa, kata Ayu...keluarganya juga orang tak mampu, jadi.....Ayu tak mau terlalu berharap sama Aldi yang memiliki jabatan tinggi di kantormu!"
"Begitu, tapi.....mungkin kamu bisa menyampaikan padanya sesuatu!"
"Apa itu?"
"Alasan Aldi sering makan siang di sana bukanlah hanya karena masakannya enak, tapi.....karena ada Ayu!"