Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Wild Sakura #Part 11 ; Tamu Tak Di Undang

10 Desember 2015   18:54 Diperbarui: 7 Januari 2016   00:24 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Maaf...., kan semalem emang nggak sempet. Kamu main usir aku aja!"

Sekarang Sonia yang terhenyak, ya, ia ingat semalam. Memang ia mendorong Erik keluar saat sedang menggodanya, "ya udah deh, aku berangkat. Udah mau telat nih!" katanya seraya berputar, "eh, aju anter aja ya?" tawar Erik sebelum Sonia melangkah. Soniapun harus memutar kepalanya, "nggak usah deh, nungguin kamu cuci muka, gosok gigi, tambah lama!" ketusnya membalikan kepalanya ke depan lalu melangkah.

Erik menatap gadis itu menjauh lalu menggelengkan kepala. Terkadang, judesnya mengingatkannya kepada kakaknya. Lalu iapun kembali masuk kamar.

Sonia berjalan cepat, rasanya ia harus cari angkot atau ojek agar tidak terlambat. Tapi tak ia temui satupun, bahkan sampai di jalan raya, yang ada hanya kendaraan-kendaraan pribadi dan taksi. Jadi ia mempercepat jalannya saja, di sisi jalan berseberangan dengannya ada seorang nenek tua yang sepertinya sedang kebingungan. Nenek itu membawa keranjang belanjaan dan juga tas wanita yang lusuh, seperti hendak menyeberang tapi tak mendatpatkan celah. Sementara lampu merah masih jauh, karena itu tikungan ke pasar jadi memang tak memiliki rambu. Sonia pun menyeberang di sela kendaraan yang terlihat jarang, menghampiri nenek itu.

"Maaf nek, nenek mau menyeberang ya"

"Iya cu, tapi jalannya ramai terus. Nenek tak berani!"

Sonia celingukan, ia menunggu hingga jalanannya sepi, akhirnya setelah menunggu beberapa menit. Ia bisa juga menyeberangkan nenek itu, "ayo nek, mumpung sepi. Sekalian saya bantuin bawa barangnya ya!" katanya memungut barang-barang di tangan nenek itu kecuali tasnya, lalu mulai menyeberang.

Di tengah jalanan nenek itu tersandung, Sonia mencoba membantunya berdiri tapi ia harus meletakan keranjang belanjaan itu dulu. Sementara ada sebuah mobil yang melaju cukup kencang mengarah para mereka,

"Papa harus janji!"

"Iya, papa janji!"

"Pokoknya pestanya di buat semeriah mungkin, kan ini tahun pertama aku mengadakan pesta ulang tahun setelah kembali lagi ke Indonesia, aku mau mengundang semua teman kampusku, sekaligus....aku ingin mereka tahu kalau aku akan segera bertunangan dengan Rocky!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun