"Ryan, lepaskan aku!"
Ryan tak lagi menyahut, Sonia merasakan hembusan hangat nafas pemuda itu di belakang telinganya. Jujur, itu membuatnya begidik seketika, ia mencium adanya bau yang tidak beres.
"Yan, kalau kamu berani macam-macam...aku....,"
"Kamu mau apa, teriak? Atau.....ekk!" tiba-tiba Ryan terpekik, pegangannya mengendur. Soniapun segera melepaskan diri, tubuh Ryan terpental ke lantai. Erik sudah berdiri di ruangan itu juga, sedang menghampiri Ryan yang sedang berusaha berdiri, Erik menarik Ryan hingga berdiri lalu menghantam perutnya. Tapi saat ia melancarkan pukulan susulan, Ryan menangkisnya dan membalas pukulannya hingga mengenai wajah Erik. Lalu mereka pun beradu fisik hingga keluar ruangan kamar kost Sonia.
Terlihat Ryan mulai kewelahan, tubuhnya terjerembat dan Erik sedang memukulinya. Sonia berlari ke arah mereka dan menghentikan serangan Erik,
"Rik, Erik sudah!" lerainya, tapi Erik malah menyingkirkannya. Sonia tidak mau kalah juga, ia menghentikan serangan Erik terhadap Ryan, ia menerobos ke depan tubuh Erik lalu mendorongnya menjauh dari Ryan bersama dirinya.
"Sudah Rik, cukup!"
"Menyingkir kamu, biar ku hajar dia!"
Sonia memegangi tubuh Erik seraya mendorongnya mundur, "cukup Rik!" lalu Sonia menoleh ke arah Ryan sedang berusaha berdiri, "Yan, lebih baik kamu pergi sekarang!" suruhnya. Ryan pun mulai menyingkir, Erik menyingkirkan Sonia dan hendak mengejarnya tapi kembali Sonia mencegahnya.
"Jangan Rik, udah!"
"Kenapa kamu biarin dia pergi?"