"Kamu!" serunya, "kamu....mengikutiku sampai di sini?"
"E, a...aku...aku...," Rocky jadi panik dan salting karena Sonia menyadari di ikuti olehnya, "apa maumu?" tanya Sonia sedikit ketus. Rocky menghela nafas untuk menghilangkan kegugupannya, "aku hanya mau.....!" iapun memutar bola matanya untuk mencari jawaban yang tepat,
"Mau apa?"
"Mau....mau berkenalan denganmu!"
Seketika mata Sonia melebar, pria itu mau berkenalan dengannya sampai mengikutinya ke toilet, apakah dia sudah gila? Dan wajah Rocky berubah memerah karena sedikit malu, ya, perbuatannya memnag gila, atau mungkin kekanakan. Jangan-jangan....Sonia malah infil dengan perbuatannya itu?
"Jika kamu hanya mau berkenalan, kenapa harus menguntitku segala, sampai ke toilet lagi. Jangan-jangan kamu mau berniat jahat ya?"
"Tidak!" katanya sedikit berteriak, "bu-bukan begitu, ak-aku...aku hanya....!" ia menggaruk tengkuknya dengan tingkah sedikit kikuk, Sonia mengernyit menunggu jawabannya, "aku hanya....tidak berani menghampirimu secara langsung, itu saja!" jujurnya.
Mata Sonia bertambah lebar, menatap dalam pria itu. Tampangnya sih keren sekali, dia tampan, berwibawa, gagah, dari parasnya sih...cocok jadi womanizer, tapi kok.....
Dan menatap mata pria itu, membuat dadanya kembali bergemuruh, letupan-letupan aneh kembali menari-nari di dalam rongga dadanya, seperti lava yang siap meledak, hal itu juga membuatnya menjadi gugup tapi ia tak mau hal itu di ketahui oleh pria di depannya. Ia juga tak mau hanyut dalam getaran aneh yang sedang merayapi hatinya, ia takut terlena, lena yang akan membuatnya jatuh.
"Tapi kamu tak harus mengikutiku sampai seperti ini kan?"
"Ehm...maaf soal itu, aku tak berniat jahat kok!"