"Pak, tolong ikuti motor Ninja hitam di depan itu ya!"
Sang sopir taksi mengangguk dan mulai menjalankan taksinya begitu motor Dimas melaju, karena Dimas tidak mengebut jadi ia mudah untuk membuntutinya, mereka berhenti di sebuah caffe. Setelah Dimas dan Sonia menembus pintu iapun ikut masuk ke dalam, terlihat kedua muda-mudi itu menghampiri sebuah meja yang sudah di isi oleh tiga pemuda dan dua cewe yang masih berseragam SMU. Iapun mengambil tempat duduk di dekat pintu keluar tapi di sisi kaca.
"Sonia!"
Sonia bersalaman dengan dua cewe itu, "Dina," kata yang berambut hitam lurus panjang berwajah oriental yang duduk di sisi Gio, lalu cewe yang satu lagi berdiri gantian menyalami Sonia, "Ivy!" wajahnya memang ala-ala orang Jerman gitu, namanya YVette, biasa di panggil Ivy lalu iapun kembali duduk merapat Ian. Bayu yang asyik main gadgetnya karena ia yang nggak punya pacar. Dimas dan Sonia pun duduk berjejer di kursi yang masih kosong.
"Kamu mau pesen apa?" tanya Dimas pada Sonia, di meja sudah terhidang beberapa menu pesanan anak-anak lainnya, "ehm...apa aja deh terserah kamu!" sahutnya. Lalu Dimas memanggil seorang waitresnya dan memesan menu yang sama.
"Bay!" seru Dina, Bayu hanya melirik sejenak, "masa kamu kalah sama Dimas, sekarang aja Dimas punya pacar, kamu kapan?" godanya, Sonia melotot mendengar ocehan gadis itu.
"Kalau pacarnya bikin ribet kaya' kalian mendingan aku sendiri aja, nggak pusing!" sahutnya tetap asyik bermain game, "move on dong Bay, move onnnnnnn....., kalau kamu punya pacar lagi bukan berarti kamu mengkhianati Lyra. Lyra nggak mungkin keberatan kok kalau kamu pacaran lagi," timpal Ian, Bayu hanya diam. Bayu memang sangat menyayangi Lyra, sayangnya Lyra meninggal hampir dua tahun lalu karena kelainan jantung, sejak itu sampai saat ini Bayu memang belum bisa menerima gadis lain di sisinya.
"Lyra, Lyra itu siapa?" tanya Sonia, semuanya diam, saling lirik. "nanti kamu juga tahu!" sahut Dimas, Sonia melirik Bayu yang masih tak mau mengangkat wajahnya. Mungkin pemuda itu sebenarnya sedang mengenang gadis yang bernama Lyra yang baru saja di sebut oleh teman-temannya.
"Eh, aku mau ke toilet dulu. Di sebelah mana ya?" seru Sonia, "di sana!" tunjuk Dimas ke ujung ruangan yang tak jauh dari panggung band. Sonia pun segera menuju ke sana, Rocky pun ikut ke toilet. Karena asyik ngobrol dengan yang lainnya maka Dimas tak menyadari kalau ada Rocky di sana,lagipula di sana banyak yang seliweran ke toilet.
Rocky tidak masuk ke toilet pria, ia hanya berdiri di koridor, termangu. Jika ia masuk ke toilet pria nanti malah tidak tahu saat Sonia keluar. Ia sedikit menyandarkan diri ke tembok, beberapa orang yang lewat cuek saja karena ada juga memang cowo yang terkadang berada di situ untuk menunggu temannya atau pacarnya.
Saat keluar dari ruangan toilet wanita Sonia melonjak melihat Rocky berdiri di depannya, matanya langsung membalas tatapan pria itu. Keduanya diam cukup lama sebelum Sonia menyadarinya lebih dulu,