Sonia tambah melotot mendengarnya. "ok," sahut Ryan lalu berbalik dan berjalan ke arah teman-temannya, ia segera memungut tangan Sonia dan membawanya, tetapi Sonia kembali menahan diri.
"Lepaskan, aku nggak mau!"
Ryan menatapnya, "kamu ngerepotin banget ya!" serunya melepaskan Sonia begitu saja hingga hampir tercengkang, Sonia membakas tatapannya. Ryan menoleh ke arah Dimas,
"Di, kamu urus nih cewe. Jangan sampai kabur, kecuali kamu pingin jadi pengecut!" tegasnya lalu berjalan ke arah motornya di ikuti teman-temannya.
Sonia menatapnya dengan geram hingga mereka menjauh, tiba-tiba sebuah motor sudah berhenti di sampingnya. Cowo itu, yang di panggil Di oleh Ryan. Ia juga tahu nama Ryan karena cowo itu menyebutkan namanya, dan entah siapa nama cowo yang di sampingnya ini.
"Naik gi!" katanya,
"Ha, naik. Ngapain?"
"Ya kita mau jalan ke tempat trak, emang tadi kamu nggak denger?"
"Aku nggak mau!" seru Sonia memutar tubuhnya, tangan Dimas dengan cepat merengkuh lengannya sehingga membuatnya harus kembali menoleh, "kamu nggak bisa pergi gitu aja!"
"Kenapa nggak?"
"Karena masalah kamu belum selesai!"