"Luka jahitannya mengalami infeksi, kata dokter...., bahkan area sekitar jahitannya sudah mulai membusuk....!" suaranya bertambah bergetar, dua wanita paruh baya yang mendengar hal itu langsung mengucurkan airmata sederas mungkin, "maafkan kami Nadine!" seru Ratna yang langsung di potong oleh putrinya,
"Bukan padaku harusnya kalian minta maaf!" lantanganya, "tapi Alisa, kalian harus minta maaf padanya....!" Nadine mulai berdiri kembali, "Dan..., kalau terjadi sesuatu dengan Alisa....., aku tidak akan pernah memaafkan kalian semua, meskipun Alisa memaafkannya!" desisnya lalu berlari keluar kembali. Sementara ketiga orang itu hanya termangu dengan deraian airmata yang tam mampu di bendung, bahkan Pasha ikut mengalirkan airmata. Karena dirinya yang meminta jaksa untuk menekan Alisa di pengadilan, bahkan sempat meminta hukuman mati jika sampai Nadine tidak selamat.
Nadine kembali mencegat taksi. Sesungguhnya ia tak bisa memaafkan dirinya sendiri karena menjadi begitu lemah, jika saja dirinya tidak koma maka semua ini tidak akan terjadi. Semua adalah kesalahannya, kesalahannya!
* * * * *
Novel ini pertama kali ini publish di www.kompasiana.com
Dan nantikan chapter terakhirnya ya, terima kasih....Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H