"Hanya kamu yang saya lihat paling berkompeten, paling memenuhi syarat. Saya tidak berani mengambil resiko untuk penari lain!"
"Tapi Madam, mungkin akan lebih baik jika kita menunggu Nadine sembuh!"
"Dan kita juga tidak mungkin mengundur atau membatalkan pementasan ini, ini pementasan penting. Akan ada banyak tamu-tamu penting, termasuk perwakilan dari Asosiasi Balet International. Bukankah seharusnya kamu senang, ini kesempatan besar untukmu!" bela Madam Selfie.
"Saya tahu Madam, tapi apa gunanya saya senang jika itu menimbulkan rasa iri dan sakit hati bagi orang lain. Apalagi jika itu teman saya sendiri!"
Madam Selfie menatapnya seraya menggeleng pelan.
* * *
Ridwan berhambur masuk ke UGD, ia segera melenyapkan diri dari kantor saat Ibunya menelponnya tentang apa yang terjadi pada Nadine. Dan soal penyebabnya, ia masih tak percaya.
Semuanya keluar ketika mengetaui situasi keduanya yang sepertinya memang ingin bicara berdua saja.
"Nadine, kamu tidak apa-apa?"
"Masih peduli juga kamu sama aku?"
"Kenapa kamu bicara seperti itu?"