"Kenapa kau baru datang? Kau berselisih jalan dengan Choeun noona, dia baru saja keluar."
"Oh, aku tidak melihatnya," bohongku, "kemana noona?"
"Dia membantu An Hyosun mencari lokasi untuk membuka usaha barunya," jelas Bojin hyong, "kau tau siapa An Hyosun kan?"
"Tidak tau," jawabku tanpa berusaha menyembunyikan kebodohanku.
Kalau Bojin hyong adalah Chungdae hyong, dia pasti mencelaku kalau aku sampai tampak bodoh seperti sekarang. Tapi untunglah mereka berdua jenis manusia yang benar-benar berbeda.
"Dia pemilik usaha Imagine Future, kau tau... kau memakai produknya juga," jelas Bojin hyong dengan sabar.
Hatiku mencelos lagi. Itu perusahaan software yang sangat terkenal, aku bahkan memakai produk mereka untuk mengedit videoku. Jadi sekarang pergaulan Choeun noona benar-benar sesuai... dia bersama dengan orang-orang yang sesuai dengan kelasnya.
"MDHyun-ssi?"
Hiah-ssi kembali menyadarkanku dari lamunanku. Entah berapa lama aku termenung, aku baru minum seteguk latte-ku dan memaksakan senyum padanya.
"Ah maaf."
"Kau tampak sangat terganggu hari ini, tapi aku tidak akan menanyaimu apa yang kau pikirkan. Kau akan bercerita kalau memang kau ingin."