"Nih noona, pakai saja."
Aku bernafas lega ketika aku mengambil liptint itu dari tangannya."
"Ah, liptintnya wangi."
Aku membuka tutup liptintnya dan mengendusnya, tapi sebelum aku sempat mengoleskannya pada bibirku, mendadak sekali, Dongsun mencium bibirku lembut. Lagi-lagi aku tersihir... aku tak bisa menolak ciumannya. Tapi tak lama sesudah itu, dia menghentikan ciumannya.
"Kan sudah kubilang... biar aku saja yang memakaikannya."
"Uh... iya... hmm... liptintnya bagus."
Aku kaget ketika ponselku yang kusimpan dalam saku celanaku berbunyi. Aku mengambilnya (dan karena terlalu gugup aku nyaris menjatuhkannya) dan rupanya ada pesan dari Hyunbin oppa.
"Ada apa noona?"
"Oh, Hyunbin oppa memintaku memeriksa dokumen... boleh aku pinjam laptopmu?"
"Ya, silakan saja noona. Laptopku di ruang tamu."
Akhirnya aku sibuk mengedit dokumen dengan laptop Dongsun, sementara itu Dongsun tiduran di pangkuanku sambil membaca buku pelajaran. Kukira aku hanya butuh waktu sebentar untuk mengedit dokumen itu, tapi ketika akhirnya aku menutup laptopnya, sudah lewat dari jam 10 malam saat itu. Aku mulai merasakan tubuhku pegal-pegal, karena aku benar-benar belum berbaring sejak aku bangun jam 6 pagi tadi.