"A... aku... maafkan aku, eonni... aku... aku merasa tak enak karena..."
"Karena kau lebih memilih Chungdae dari anak bungsu kami yang tampan? Kami tidak mempermasalahkan itu, kau kan sudah kuanggap adikku sendiri. Ah, tapi kan itu cerita lama. Lagipula nantinya kau tidak akan kuanggap sebagai adik lagi."
"Apa maksudnya, eonni?"
Aku merasa geli melihat Choeun yang tampak bodoh. Apakah semenjak dia berpacaran dengan Donghyun, dia menjadi bodoh?
"Ngomong-ngomong, kalian cantik sekali. Apakah kalian akan pergi dengan kedua anak gagahku?" tanya Dongha-ssi sambil tertawa.
"Oh ya, benar, kami memang mau pergi dengan mereka," jawabku cepat.
"Tapi mereka masih tidur," sambung Hyereum-ssi.
"MEREKA MASIH TIDUR?" tanya Choeun dengan suara menggelegar.
Sepertinya kesadaran Choeun sudah kembali.
"BOLEHKAH KAMI MEMBANGUNKAN MEREKA?"
"Tentu. Mereka tidak seharusnya membuat gadis-gadis menunggu. Aku tak pernah mengajari mereka begitu," jawab Dongha-ssi yang mengedikkan kepalanya ke arah pintu kamar Min Brothers.