"Oh ya... aku pernah bilang ya."
Lalu mendadak, Youngkyong berjalan ke tengah balkon dan duduk begitu saja di lantainya.
"Ya, Suk Youngkyong! Gaunmu itu kan mahal!"
"Capek berdiri terus. Lagipula begini lebih nyaman."
Dia memperbaiki posisi rok gaunnya yang panjang ketika dia duduk memeluk kedua lututnya, lalu dia memberi isyarat memanggilku mendekatinya. Aku tertawa melihat betapa bebasnya dia, meskipun sekarang dia adalah artis terkenal. Aku duduk di sampingnya dan melepaskan kancing-kancing pada jasku.
"Aku setuju, begini lebih nyaman," ujarku sambil meletakkan telapak tanganku agak ke belakang untuk menopang tubuhku.
"Aku bawa ini."
Seperti sulap, Youngkyong mengeluarkan sebungkus camilan cumi.
"Kalau minum soju, harus ada camilan. Dan, harus ada teman juga."
"Dan sekarang aku sudah punya keduanya. Aku boleh mabuk?"
"Aku tidak bilang oppa boleh mabuk, tapi ya, oppa boleh lanjut minum."