"BAGAIMANA MUNGKIN KEADAANMU MENJADI TIDAK PENTING UNTUKKU?"
Valene kaget karena melihat Kyungju begitu marah.
"A... aku... aku tidak apa-apa. Tenang saja Kyungju..."
Dengan sangat hati-hati, Valene mengelus lengan Kyungju, namun Kyungju malah melayangkan tinjunya ke tembok. Valene menutup telinganya ketakutan.
"Mengapa aku begini tidak berguna? Bagaimana aku bisa tidak ada ketika noona paling membutuhkanku?" sesal Kyungju sambil menundukkan kepalanya.
"Yang penting aku tidak apa-apa Kyungju. Sungguh. Aku bahkan merobohkan satu orang," ujar Valene sambil mengambil dan menggenggam tangan Kyungju yang tadi meninju tembok.
"Harusnya noona memberitauku tentang misi itu. Aku tak akan membiarkan noona berjalan sendirian di tempat seperti itu..."
"Tapi yang penting sekarang Nancy dan Andrew baikan," kata Valene ceria sambil mengelus tinju Kyungju, "jangan sakiti dirimu."
"Dalam keadaan begini, noona masih selalu saja memikirkan orang lain. Noona tidak tau betapa takutnya aku ketika mendengar cerita Yoonsung."
Valene menggigit bibir bawahnya. Dia bahkan merasa sangat ketakutan waktu itu, dan ketika mengingat kejadian itu, dia masih juga ketakutan.
"Tapi yang penting... semua itu sudah berakhir."