Valene baru saja membeli beberapa snack kesukaannya dari mini market di sebelah apartemennya sebelum memutuskan untuk kembali ke apartemen Yoonsung, keesokan malamnya. Tapi betapa terkejutnya dia, rupanya Kyungju menungguinya di depan pintu apartemen Yoonsung. Valene sangat merindukan Kyungju. Wajah Kyungju hari ini tampak kemerahan.
"Kyungju, bagaimana kau bisa ada disini?"
Tanpa mengucapkan sepatah katapun, Kyungju menarik lengan Valene menjauhi pintu apartemen Yoonsung. Valene masih mempertahankan tangan yang satunya untuk memeluk snacknya.
"Eh, tapi Kyungju... aku mau menemui Yoonsung..."
Kyungju masih diam namun tetap menarik lengan Valene. Valene merasa tidak enak, mungkinkah Kyungju marah padanya? Tapi mengapa dia marah? Apa salah Valene? Dengan menurut, Valene masuk ke mobil Kyungju dan Kyungju mulai mengendarai mobilnya, masih dalam diam. Valene agak tidak terbiasa dengan situasi ini, karena biasanya Kyungju tidak pernah sediam ini. Akhirnya Kyungju membawa Valene menuju apartemennya. Kali ini tanpa ditarik lengannya, Valene sudah mengikuti langkah Kyungju. Begitu masuk apartemen Kyungju, Valene tidak tau apa yang harus dilakukannya. Mendadak, Kyungju membalikkan tubuhnya dan mengunci tubuh Valene di tembok, dia masih tampak marah.
"Kyung... Kyungju... apa salahku?"
Kyungju menarik turun leher kaos Valene ke arah pundaknya sehingga tampak luka lebam di pundak Valene dan Valene meringis karenanya.
"Kenapa noona tidak mengatakannya padaku?"
"Ba... bagaimana kau tau?"
"Yoonsung tidak masuk kerja selama 2 hari jadi tadi aku mengunjunginya. Melihat lukanya yang seperti itu aku tau terjadi sesuatu yang tidak beres," jawab Kyungju, "dan dia menceritakan semuanya kepadaku."
"A... aku pikir itu tidak penting..."