"Kemana?"
"Tadi Siwon hyung bilang apa kita mau ikut dia dan Meifen pergi ke pasar malam. Kurasa mereka belum pergi, baru lima menit yang lalu dia menelepon, dia di apartemen bawah."
"Ah, boleh juga sih. Lagipula ideku untuk menulis lagu sedang tersendat. Ayo kita keluar saja."
"Tidak perlu banyak menyamar, toh mereka tidak akan mengenali kita di tempat yang ramai."
Begitulah jadinya, sepuluh menit kemudian kami sudah di Hyundai Siwonnie untuk ke pasar malam. Jujur saja, karena kesibukan kami, rasanya aku sudah lebih dari setengah tahun tidak pernah ke pasar malam lagi. Meifen malam ini memakai hanbok berwarna oranye tua, kelihatan cocok dengan warna kulitnya yang cerah, cantik dan anggun. Hhh... andaikan aku punya pacar, aku bisa mengajaknya juga sekarang.
"Ayolah, Hae, mukamu jangan begitu. Kau harus senang-senang malam ini, oke?" pinta Siwonnie.
"Ne, mudah-mudahan aku bisa deh," ucapku.
Aku sudah lupa betapa ramainya pasar malam. Orang-orang berpakaian warna-warni, dari anak-anak sampai orangtua semuanya berkeliaran di taman yang dijadikan areal pasar malam. Ada banyak bunyi-bunyian dan bau wangi mengoar.
"Aku mau makan," kata Meifen, menunjuk stand cumi-cumi bakar.
Akhirnya kami semua mengikuti Meifen kesana. Sementara menunggu cumi-cumi dibakar, aku memandangi keadaan di sekitarku sekali lagi. Jarang sekali ada orang yang tidak mengenali kami, dan jujur aku senang begini bebas.
"Eh, kenapa kau hanya mengembalikan 2100 Won padaku?"