"Aku akan mengantarmu pulang."
"Tidak perlu, Donghae. Thank you. Jangan temui aku lagi lain kali kecuali saat aku mengajarmu."
"Tapi aku..." dia sudah pergi.
Sial, kenapa aku tidak mengejarnya saja? Julie... sebenarnya ada apa? Peraturan dibuat untuk dilanggar, kan? Kalau Yifang bilang dia sebenarnya menyukaiku, kenapa sikapnya bertolak belakang dengan pernyataan Yifang? Yifang juga sudah tutup mulut dan tidak mau cerita apa-apa lagi selain memberiku semangat untuk mengejar Julie. Hmm... aku tidak boleh menyerah secepat ini kan?
"Bosan sekali rasanya."
Sosok Kyu tiba-tiba muncul di ambang pintu kamarku dan membuatku kaget. Aku yang lagi menghadapi kertas-kertas notku jadi buyar konsentrasinya. Aku nyaris lupa kalau sekarang ada Kyu di apartemen.
"Bukannya kau lagi main game baru yang dibelikan Hangeng hyung?" tanyaku heran.
"Sudah tamat," jawabnya lugu.
"Dasar anak gila. Kau main itu selama dua jam dan sudah tamat?"
Kyu mengangguk, sedangkan aku geleng-geleng kepala. Tidak pernah ada yang bisa mengimbangi kegilaan Kyu pada game kecuali mungkin Yifang dan Yesung hyung kalau mereka lagi mood. Masa game yang seharusnya dimainkan lebih dari 8 jam baru bisa tamat, dia hanya mainkan dalam dua jam?
"Kita keluar yuk hyung."