Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Di Balik Kabut Tak Ada Pelangi

2 November 2019   18:06 Diperbarui: 2 November 2019   18:05 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: unsplash.com

Siapakah gerangan yang lebih beruntung dariku?

Lahir dari keluarga dengan ekonomi lebih dari cukup. Dibesarkan dengan pembelaan dan penuh kasih sayang. Dilayani tak hanya oleh orang tua, kakek nenek, tapi juga asisten rumah tangga.

Bahkan setelah keluarga besar ini satu per satu tumbang, jatuh miskin, aku masih punya keberuntungan itu.

"Kamu sudah makan?" Deni menarik kursi di depanku, ia menyusulku duduk.

"Masih nungguin kamu. Masa aku makan duluan," jawabku manja.

Ia tersenyum. Tampan sekali.

Siapa sangka, ia adalah anak mantan pembantu kami. Asisten rumah tangga, kata orang sekarang, agar terdengar lebih ramah kasta.

"Lain kali gak perlu nunggu, ya! Kamu harus penuhi kebutuhan anak kita, jangan sampai kelaparan."

Kuusap perutku yang belum nampak membesar. Bahagia mendapatkan calon anak dari laki-laki yang rupawan dan bisa diandalkan.

"Tanpa dia," Deni mendekat, lalu berlutut di depanku. Tangannya ikut mengusap perutku sembari menggenggam tanganku yang sudah lebih dulu di sana, "aku tak mungkin bisa meminangmu."

"Lebay bin gombal!" aku terkekeh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun