Oleh karena itu, Flake-Hobson (Joice, 1996) menyatakan bahwa pendidikan seks di sekolah
harus meliputi pengajaran antara lain:
 Mengizinkan anak untuk berperan sesuai dengan jenis kelamin dalam ekspresi
mereka, kepribadian mereka dan interaksi mereka dengan teman-temannya di kelas.
 Mengajak siswa untuk berdiskusi mengenai hal-hal yang berkenaan dengan sopan
santun terhadap lawan jenis.
 Memperkenalkan siswa terhadap perkembangan peran seks. Misalnya seorang
perempuan akan menjadi siswa yang berstatus ibu rumah tangga atau isteri.
 Menyediakan alat-alat audio visual (pandang dengar - red) mengenai perkembangan
peran seks kepada siswa dan mengajak mereka untuk berdiskusi.
 Memperkenalkan siswa kepada bermacam-macam peran seks antara laki-laki dan