Pada usia 15-20 tahun, masa-masa krisis identitas juga terus berlanjut. Mereka berusaha
untuk menentukan identitas dirinya dengan cara coba-coba. Usia-usia ini adalah usia
pemberontakan di mana seseorang tidak lagi puas dengan kemapanan yang dia dapatkan
selama ini. Pendidikan seksualitas menjadi lebih rumit karena selain menanamkan sisi
pengetahuan, juga menanamkan keteladanan. Moralitas sangat diperlukan dalam diri
mereka. Pembiasaan yang baik diperlukan, lebih dari sekedar pengetahuan. Dengan
pembiasaan yang baik, suara hati yang menentukan moralitas seseorang akan terbentuk
dengan baik.
Melihat fase-fase perkembangan psikologi berikut, maka ada beberapa pakar yang
mencoba untuk memberikan materi-materi yang diperlukan sebagai kurikulum pendidikan
seksualitas di sekolah. Berikut ini beberapa pertimbangan praktis untuk dijadikan kurikulum