berbeda dengan lawan jenisnya. Selain itu, juga perlu bagi anak untuk juga dilatih
kemandirian, termasuk berkaitan dengan organ seksualnya. Dengan demikian, ada
kesinambungan antara apa yang dia pelajari di rumah dengan apa yang sekarang
diterapkan di sekolah, khususnya taman kanak-kanak. Taman kanak-kanak, belum
seluruhnya dituntut sebuah kurikulum pendidikan formal. Masa ini sangat efektif kalau
digunakan sebagai masa pelatihan untuk memasuki masa sekolah yang sesungguhnya.
Yang perlu diingat, masa ini belum semestinya mempersiapkan anak untuk belajar
menghitung dan menulis.
Baru pada tahap berikutnya, ketika anak masuk Sekolah Dasar, kurikulum pengajaran
formal masih tetap diperlukan. Oleh karena itulah kita perlu melihat psikoseksual anak dan
kemudian bisa membuat kurikulum secara lebih utuh dalam pendidikan.