(SADRA)Â Sia-sia? Silakan kamu berpendapat bregitu. Kadang kita lebih pandai melihat orang lain berbuat sia-sia, ketimbang melihat diri kita yang seringkali berbuat sia-sia. Yang jelas, kita tak dapat menghakimi cara atau jalan manusia dalam berhubungan dengan Tuhan, apalagi hanya menurut dugaan dan sangkaan kita sendiri. Setiap orang punya cara atau jalan sendiri-sendiri. Toh Tuhan tidak melihat kata-kata orang, melainkan mendengar suara hatinya. Mestinya kita sadar, bukan luaran semata yang menjadikan kita dilihat sebagai orang beriman, tapi apakah hati kita bersih atau kotor?
(FAREL)Â Â Aku tetap benci dan tidak suka rokok.
SADRA)Â Maafkan, aku yang masih merokok. Tapi aku tidak mau membenci kamu, juga siapa pun yang tidak merokok.Â
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H