Mohon tunggu...
Abdullah Wong
Abdullah Wong Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rokok, Cinta , Benci dan Kamu

24 Agustus 2016   09:04 Diperbarui: 24 Agustus 2016   09:10 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(SADRA)  Sia-sia? Silakan kamu berpendapat bregitu. Kadang kita lebih pandai melihat orang lain berbuat sia-sia, ketimbang melihat diri kita yang seringkali berbuat sia-sia. Yang jelas, kita tak dapat menghakimi cara atau jalan manusia dalam berhubungan dengan Tuhan, apalagi hanya menurut dugaan dan sangkaan kita sendiri. Setiap orang punya cara atau jalan sendiri-sendiri. Toh Tuhan tidak melihat kata-kata orang, melainkan mendengar suara hatinya. Mestinya kita sadar, bukan luaran semata yang menjadikan kita dilihat sebagai orang beriman, tapi apakah hati kita bersih atau kotor?

(FAREL)   Aku tetap benci dan tidak suka rokok.

SADRA)  Maafkan, aku yang masih merokok. Tapi aku tidak mau membenci kamu, juga siapa pun yang tidak merokok. 

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun