Mohon tunggu...
Wiwit Wahyu Hidayati
Wiwit Wahyu Hidayati Mohon Tunggu... -

mawar berduri itu seperti halnya jarum yang menancap di busa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jujur = Minoritas

30 Januari 2014   10:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:19 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Apa oneng Mir?"

"Orang aneh lola benteng."

"Banget Mir bukan benteng."

"Nah, itu ngaku sendiri."

Ternyata aku juga tertarik dengan rasa penasaran untuk melihat nilai. Sampai di depan mading sepi, sunyi, sepertinya aku orang terakhir yang melihat nilai. Jari telunjuku sibuk kutarik-tarik mencari nama "Dennisa Ayu Nirmala". Ternyata benar, peringakat kedua dalam daftar nilai terbaik.

"Cie cie yang nilainya bagus. Tau gitu aku nyontek kamu aja ya?" Suara Riyan dari arah belakangku.

"Woooyyy ngagetin aja sih lu. Eh kamu sama temen-temenmu juga lumayan loh nilainya liat deh," menunjuk nama Riyan dan Seno.

"Lumayan, bisa bersaing sehat kita."

Satu bulan kemudian tidak terasa ujian tengah semester tiba. Antara semangat dan tidak untuk lanjut masih bimbang. Masih ada tujuh semester lagi aku akan bersaing diantara model kehidupan yang seperti ini. Seperti kucing yang masuk di dalam kandang macan. Seperti ulama yang masuk pada ruang kemaksiatan. Ya, hal yang baik akan ikut melebur pada ruang yang mendominasi dan yang minoritas tak bisa terlihat.

"Gimana Yuk. Udah belajar kamu?" Tanya Riyan.

"Belajar atau nggak sama aja Yan. Sama-sama aku harus mearasakan kekalahan karena kurang belajar menyontek yang baik."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun