Mohon tunggu...
WIWI SULASTRI SOLEH
WIWI SULASTRI SOLEH Mohon Tunggu... Pengawas sekolah

Menyukai berbagai perubahan positif dan pengembangan kompetensi, diskusi berbagai hal, menulis dan traveling adalah hobi yang sedang digemari, menjungjung tinggi kejujuran dan keterbukaan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

My Journey (Aku Belajar dari Kamu)

31 Oktober 2024   10:35 Diperbarui: 2 November 2024   20:00 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Galeri Pribadi (Wiwi Sulastri Soleh)

MY JOURNEY(Aku Belajar Dari Kamu)


Wiwi Sulastri Soleh, Disdikpora, Kabupaten Cianjur, GP Angkatan 2

wiwisoleh173@dinas.belajar, id


ABSTRAK
My Journey (Aku Belajar Dari Kamu) merupakan perjalanan saya menjadi guru, dimana murid menjadi sumber inspirasi dan motivasi. Menjadi guru adalah passion saya sejak dulu, sehingga saat mulai menjadi honor dengan gaji kecilpun tak menjadi menurunkan semangat untuk melakukan yang terbaik buat murid. 

Mengikuti Diklat atau Seminar yang diselenggarakan Dinas Pendidikan maupun tingkat Kecamatan, beradaptasi dengan perubahan kurikulum KTSP, Kurikulum 13 dan sekarang Implemetasi Kurikulum Merdeka, melinerkan pendidikan agar sejalan dengan kebijakan di Satuan Pendidikan Dasar, sampai akhirnya mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak adalah bukti bahwa saya sangat ingin menjadi guru yang dapat menyesuaikan dengan perubahan jaman. 

Memiliki komitmen dengan harapan apa yang saya lakukan dapat berdampak pada murid, menggali kreatifitas dan keaktifan murid, menggali potensi murid yang memiliki bakat dan minatnya sendiri. Tidak ada kata tidak bisa buat saya, saat murid yang butuh bimbingan dalam menari, membaca puisi, ,menyanyi, berpidato saya harus siap, saat materi pelajaran baru guru harus mampu belajar dan paham lebih dulu.


Melakukan pembelajaran yang menyenangkan agar murid tidak bosan, dan memberikan peluang seluas-luasnya kepada murid untuk berkreasi dan berinovasi di kelas maupun pada ajang lomba. Regulasi yang bergulir dimana Guru Penggerak menjadi kepala sekolah dan saya diberikan kesempatan untuk mengemban tugas itu tidak menurunkan motivasi untuk dapat terus melakukan yang terbaik bagi murid. 

Dengan menjadi kepala sekolah semakin punya kesempatan lebih leluasa untuk membuat program keberpihakan pada murid, memberikan pemahaman kepada guru-guru untuk mau meningkatkan kompetensinya, membantu guru membuat kesepakatan kelas, membudayakan lingkungan sekolah dengan budaya positif, mendorong siswa yang berprestasi untuk tampil ke tingkat nasional, merupakan salah satu tugas kepala sekolah yang berdampak pada murid. 

Membuat rencana strategis yang membawa visi dan misi sekolah kearah perubahan. Perubahan secara berstruktur, dengan menggali 7 aset yang ada di sekolah seperti : sumber daya manusia, politik, sosial budaya, finansial, agama, dan lingkungan alam. 

Perjalanan tidak berhenti sampai disini, tugas baru dan tantangan baru harus saya hadapi, Dimana saya harus menjadi pengawas sekolah, dengan adanya perubahan tugas dan fungsi pengawas sesuai dengan peraturan Ditektur Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan Nomor 4831/B/HK.03.01/2023 Tentang Peran Pengawas Sekolah Dalam Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar Pada Satuan Pendidikan salah satunya menyatakan bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran yang berpusat pada peserta didik di Satuan Pendidikan diperlukan transformasi dan optimalisasi peran Pengawas Sekolah. 

Jadi jelas peran pengawas pada saat ini punya peran penting dalam membantu meningkatkan kualitas pendidikan. Sehingga keberdampakan pembelajaran pada murid tidak hanya tugas dan peran guru, kepala sekolah tetapi juga tugas dan peran seorang pengawas.

A. Pendahuluan

My Journey (Aku Belajar Dari Kamu) merupakan perjalanan saya menjadi guru, dimana murid menjadi sumber inspirasi dan motivasi, ada beberapa pengertian guru menurut para ahli. Menurut Galbreath, J. 1999 profesi guru adalah orang yang bekerja atas panggilan hati nurani. Dalam melaksanakan tugas pengabdian pada masyarakat hendaknya didasari atas dorongan atau panggilan hati nurani. Sehingga guru akan
merasa senang dalam melaksanakan tugas berat mencerdakan anak didik. 

Menjadi seorang guru bukanlah pekerjaan yang gampang, seperti yang dibayangkan sebagian orang, dengan bermodal penguasaan materi dan menyampaikannya kepada siswa sudah cukup, hal ini belumlah dapat dikategorikan sebagai guru yang memiliki pekerjaan profesional, karena guru yang profesional, mereka harus memiliki berbagai keterampilan, kemampuan khusus, mencintai pekerjaannya, menjaga kode etik guru, dan lain sebagainya.

Oemar Hamalik dalam bukunya Proses Belajar Mengajar, guru profesional harus
memiliki persyaratan, yang meliputi;
1. Memiliki bakat sebagai guru.
2. Memiliki keahlian sebagai guru.
3. Memiliki keahlian yang baik dan terintegrasi.Memiliki mental yang sehat.
4. Berbadan sehat.
5. Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas.
6. Guru adalah manusia berjiwa Pancasila.
7. Guru adalah seorang warga negara yang baik.

Kunandar mengemukakan bahwa suatu pekerjaan profesional memerlukan persyaratan khusus, yakni :
1. Menuntut adanya keterampilan berdasarkan konsep dan teori ilmu pengetahuan yang mendalam;
2. Menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang profesinya;

3. Menuntut adanya tingkat pendidikan yang memadai;
4. Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang dilaksanakannya;
5. Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan.

Menurut Surya dalam buku yang ditulis oleh Kunandar, guru yang profesional akan tercermin dalam pelaksanaan pengabdian tugas-tugas yang ditandai dengan
keahlian baik dalam materi maupun dalam metode. Selain itu, juga ditunjukkan melalui tanggung jawabnya dalam melaksanakan seluruh pengabdiannya. 

Guru yang profesional hendaknya mampu memikul dan melaksanakan tanggung jawab sebagai guru kepada peserta didik, orang tua, masyarakat, bangsa, negara, dan agamanya.
Guru profesional mempunyai tanggung jawab pribadi, sosial, intelektual, moral, dan spiritual.

Adapun karakteristik profesional minimum guru, berdasarkan sintesis temuan-temuan penelitian yaitu:
1. Mempunyai komitmen pada siswa dan proses belajarnya,
2. Menguasai secara mendalam bahan belajar atau mata pelajaran serta cara pembelajarannya,
3. Bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai cara evaluasi,
4. Mampu berfikir sistematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar dari pengalamannya, dan
5. Menjadi partisipan aktif masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya.

Dari apa yang diuraikan di atas jelas bahwa profesi guru memerlukan totalitas dalam bekerja, memerlukan komitmen yang tinggi, sehingga apa yang dikerjakan akan berdampak pada murid dan lingkungan belajar lebih luas yaitu sekolah. 

Guru yang professional akan tercermin dari pengabdian dan tanggung jawabnya. Filososfi Ki Hajar Dewantara menyatakan guru adalah Ing Ngarsa Sung Tulodo dari depan memberikan teladan. Ing Madya Mangun Karsa di tengah membangkitkan semangat dan Tut Wuri Handayani dari belakang memberi dorongan, yang harus menjadi dasar untuk guru melangkah dalam menjalan profesinya dengan baik.

Akan tetapi tanggung jawab untuk memajukan pendidikan tidaklah menjadi tanggung jawab guru seorang, seluruh stake holder termasuk kepala sekolah dan pengawas memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas satuan pendidikan, tentu dengan tugas dan fungsinya masing-masing. 

B. Pelaksanaan Praktik Baik

Melakukan suatu pekerjaan berdasarkan passion, tentu akan lebih menyenangkan. Sehingga pekerjaan yang dilakukan walaupun berat akan terasa ringan, itulah yang saya rasakan saat menjadi guru yang dengan perkembangan jaman menuntut untuk lebih kreatif dan inovatif. 

Saya senang melakukan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang kadang tidak dilakukan guru lain, seperti melatih nari  padahal saya tidak punya latar belakang pendidikan tari, hanya dengan melihat tarian  di YouTube saya dengna percaya diri melatih murid dan ikut dalam ajang lomba FLS2N walaupun tidak menjadi juara tapi saya merasakan murid termotivasi untuk belajar tarian dan rasa percaya diri murid untuk tampil didepan umum apalagi di ajang lomba.

 Mengadakan pameran dan bazaar dengan melakukan kerja sama dengan pihak sponsor dan keterlibatan orang tua dengan menampilkan karya anak dan produk yang bisa dijual sehingga rekan guru yang lain ikut terlibat sehingga acaranya gebyar dilaksanakan saat Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2018, kegiatan ini diapresiasi oleh Masyarakat, komite dan kepala sekolah. 

Momen ini sangat berkesan, sebab setelah saya menjadi guru penggerak di Angkatan 2 ternyata baru mengetahui bahwa ini adalah bentuk aksi nyata dalam praktik baik di sekolah dan saya sudah melakukannya sebelum menjadi guru penggerak. Sehingga setelah saya menjadi guru penggerak semakin terpacu untuk melakukan kreatifitas dan inovasi yang lebih berdampak pada murid. 

Saat ANBK  (asesmen Nasional Berbasis Komputer) pertama diterapkan oleh Kementerian  Pendidikan, dimana saat itu sekolah tidak memiliki perangkat IT yang lengkap dan  cukup, saya sebagai guru kelas 5, membuat strategi agar proses pelaksanaan berjalan secara mandiri, dengan berkolaborasi dengan rekan guru lainnya dan bantuan orang tua siswa akhirnya kami bisa melaksanakan ANBK dengan perangkat laptop pinjaman dari orang tua dan guru, dari awal pelaksanaan sosialisasi dan praktek penggunaan laptop bisa berjalan dengan lancar dan pelaksaan ANBK sukses  dilaksanakan, tanpa murid harus pergi ke sekolah lain yang memliki sarana yang  lengkap atau istilahnya menumpang.

Program lain yang saya buat di sekolah adalah memanfaatkan lahan sempit belakang sekolah, kebetulan lahan sekolah sudah tidak ada lahan yang bertanah, semua sudah tembokan sehingga ruang kelas menjadi panas akibat pantulan panas dari luar. Berkat kolaborasi dengan orang tua dan rekan guru yang lain kami dapat mendatangkan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk membantu kami dalam  edukasi bagaimana cara menanam yang baik dengan lahan sempit dan hanya  menggunakan polybag.

 Setelah mendapatkan sosialisasi dan bimbingan bagaimana cara menanam tanaman di polybag, kami bergotong royong, murid dengan dibantu orang tuanya  mengumpulkan tanah, gabah, dan pupuk kandang, guru-guru menyiapkan bibit  (terong, cabe, tomat, bayam, dan strowberi) dan polybag, memetakan lahan mana  yang akan ditanami, bahkan murid-murid dengan kreatifitasnya mereka membawa  kaleng bekas biskuit yang di cat warna warni yang akan dijadikan pot tanaman.

 
Membuat jadwal piket siapa yang akan menyiram dan mengontrol tanaman, membuat  disinfektan alami dari bahan sederhana dan membuat vitamin tanaman dengan murah  dari limbah rumah tangga. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari sabtu, murid-murid  terlihat senang, walaupun tamanan tidak menghasilkan buah yang banyak tapi  mereka terbentuk karakternya untuk peduli terhadap lingkungan.
 

Perjalanan berikutnya adalah setelah selesai dan lulus menjadi Guru Penggerak,  ada regulasi baru dimana lulusan Guru Penggerak dapat dipromosikan untuk menjadi  kepala sekolah, perasaan yang muncul pertama adalah rasa khawatir karena takut nantinya tidak mampu membersamai murid di kelas ataupun dalam kegiatan lainya .

Tetapi setelah menjadi kepala sekolah justru tersadar bahwa keberdampakan pada  murid itu tidak harus berhadapan langsung dengan anak di kelas. Peran kepala  sekolah sebagai managerial mengharuskan membuat rencana-rencana strategis  yang membawa visi dan misi sekolah pada perubahan, tentunya perubahan yang  berdampak pada murid. Visi dan misi yang dibuat harus berdasarkan harapan murid  dimasa depan, guru dan kepala sekolah bagaimana mewujudkannya. 

Tugas pertama yang saya lakukan saat menjadi kepala sekolah adalah menganalisis keadaan sekolah melalui analisis SWOT dan pemetaan asset untuk  mengetahui kekuatan dan kelemahan sekolah, yang akan menjadi dasar penentuan  visi dan misi yang akan dibuat.

Analisis SWOT dan Pemetaan Asset Sumber Daya TA 2022-2023 SDN KOPO Kecamatan Karangtengah

A. Analisis SWOT

Strengt 

1. SD Negeri Kopo berada di perkotaan dan berada di komplek TNI
AD (Raider 300 BJW)
2. Memiliki murid yang heterogen
3. Dekat dengan kantor pemerintahan dan pusat kota

Weakness 

1. Kekurangan guru sehingga ada guru yang merangkap dan
masih ada yang belum S1
2. Belum tertib administrasi
3. Pembelajaran masih konservatif
4. Sarana dan prasarana tidak memadai apalagi di bidang IT yang
hanya mempunyai 2 laptop
5. Tidak memiliki Toilet baik untuk guru maupun murid
6. Tidak memiliki alat olah raga dan lapangan upacara atau untuk kegiatan lainnya
7. Bangunan fisik yang rusak

Opportunity

 1. Kompetensi guru yang bisa dikembangkan
2. Kerjasama dengan lembaga lain
3. Penyelenggaraan kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran

Threats 

1. Loyalitas warga sekolah
2. Pola pikir konservatif
3. Sekolah terdekat yang diminati warga masyarakat
4. Tidak tersentuhnya bantuan dari pemerintah baik fisik maupun
alat IT dan media pembelajaran


B. Pemetaan Asset Sumber Daya

1 Manusia
Guru merupakan salah satu sumber daya manusia yang ada di sekolah. Sehingga perlu dibenahi dan ditingkatkan kompetensinya agar proses belajar mengajar berjalan lancar. Di SDN Kopo guru-guru masih berusia muda sehingga memungkinkan untuk bisa diajak berkolaborasi dalam peningkatan mutu guru baik bidang akademik maupun IT Peran orang tua murid yang menjadi pendukung  Pendidikan dan Pengajaran tentunya mempunyai peran special dalam setiap program sekolah yang diadakan. Dukungan baik moril serta materil menjadi salah satu  modal bagi SDN Kopo, untuk itu perlu adanya  pendekatan bersama komite sekolah.
Banyak potensi yang dimiliki oleh murid yang  dikembangkan oleh guru terutama dalam bidang olah raga

2 Sosial
Keberagaman agama dan budaya merupakan hal yang menonjol di SDN Kopo, gotong royong sudah luntur sehingga terlihat individualistis akibat darri banyaknya komplek perumahan dan pendatang, sehingga dengan a
danya paguyuban kelas merupakan salah satu carau ntuk menjalin siliaturahmi dengan para orang tua murid

3 Fisik Mempunyai 6 ruang belajar, 1 ruang kantor dan halaman yang belum dimanfaatkan dengan baik

4 Lingkungan/Alam Berada di komplek Raider sehingga keamanan terjaga dengan baik

5 Finansial Dana BOS

6 Politik
- Komite sekolah
- Paguyuban kelas yang sudah terbentuk sejak lama
- Komandan Batalyon
- Pemerintahan Desa
- Dinas Pendidikan

7 Agama dan Budaya
- Murid beragama Islam dan Kristen
- Keberagaman suku
- Meningkatkan toleransi antar umat beragama

Penjelasan di aatas merupakan salah satu cara kepala sekolah untuk membuat rencanas trategis dan menentukan kebijakan-kebijakan melalui program yang akan berdampak pada murid, dengan memetakan dan mengetahui kekuatan dan kelemahan sekolah saya bisa mengetahui visi dan misi sekolah ke depan dan program apa yang cocok untuk sekolah dalam rangka memperbaiki kondisi sekolah. 

Jadi saat menjadi kepala sekolah saya punya keleluasaan untuk dapat mengembangkan ide dan gagan yang seluas-luasnya dalam program yang berdampak pada murid, dan membuat skala proiritas program mana yang harus dilaksanakan terlebih dahulu.

Walaupun tidak langsung terjun ke kelas berhadapan dengan murid, tetapi  memalui program yang di sosialisasikan dan dijalankan oleh guru serta seluruh warga  sekolah merupakan keberdampakan peran kepala sekolah kepada murid. 

Berdiskusi  dengan guru, dirapatkan dengan orang tua murid dan komite akhirnya bisa terwujud  visi dan misi sekolah yang mampu mengakomodir keinginan dan harapan warga  sekolah, sehingga dari pemetaan asset dan analisisi SWOT yang dibuat beberapa  program sudah terwujud dalam jangka waktu satu tahun, yaitu :

 
1. Mendatangkan guru agama Kristen dengan melakukan kerjasama dengan Badan  Kerja Sama Antar Gereja (BKSAG). Sehingga tingkat toleransi beragama di SDN  Kopo sangat tinggi dan murid yang beragama Kristen dapat belaja oleh guru  khusus.

 
2. Memiliki wc murid dan guru berjumlah 5 wc (asalnya hampir 8 tahun tidak memiliki wc), ini hasil kerja sama dengan pihak Kementerian PUPR dan Dinas Pendidikan

3. Memiliki lapangan yang nyaman sehingga bisa dilaksakana untuk upacara,  kegiatan Dhuha Bersama, kegiatan olah raga dan kegiatan lainnya. 

4. Mendapatkan bantuan rehab perbaikan ruang kelas hasil dari kerjasama dengan pihak Kementerian PUPR dan Dinas Pendidikan, sehingga kelas yang asalnya kumuh dan lapuk menjadi kelas yang nyaman dan bersih.

5. Menggiatkan kembali ekstrakulikuler, seperti pencak silat dan karate, sehingga  ada murid yang menjadi juara nasional dalam cabang karate dan mendapatkan  apresiasi dari Bupati.

 
6. Memiliki perangkat IT (Plat planel) hasil kerjasama dengan pihak Disdikpora  sehingga bisa dimanfaatkan untuk perpustakaan digital, media pembelajaran, alat  presentasi dan lain-lain.
 

Kebijakan Guru Penggerak untuk menjadi pengawas setelah lulus ujikom jabatan fungsional, menjadi tantangan baru buat saya, walau awalnya ragu apakah menjadi pengawas akan mengurangi keterlibatan saya terhadap murid baik langsung maupun tidak langsung. Sebab yang saya tahu sebelumnya tugas pengawas hanyalah mendatangi sekolah untuk monitoring tugas kepala sekolah saja. 

Seiring regulasi dimana Guru Penggerak punya kompetensi untuk diangkat menjadi pengawas muncul regulasi tentang tugas pengawas sekolah, menurut Perdirjen GTK No. 4831 Tahun 2023 Peran Pengawas Sekolah dalam Implementasi Kebijakan  Merdeka Belajar pada Satuan Pendidikan Dasar pertimbangan dikeluarkan Perdirjen  GTK No. 4831 Tahun 2023 adalah :

 
1. Perlunya transformasi dan optimalisasi peran pengawas sekolah dalam rangka  meningkatkan kualitas pembelajaran yang berpusat pada peserta didik di Satuan  Pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran yang berpusat  pada peserta didik di Satuan Pendidikan

 
2. Transformasi dan optimalisasi peran Pengawas Sekolah melakukan tugas  kepengawasan melalui kegiatan Pendampingan dalam rangka mendukung  implementasi kebijakan merdeka belajar;

Transformasi disini adalah perubahan yang terjadi dari keadaan yang sebelumnya menjadi baru dan lebih baik. Dalam konteks pengawas sekolah, transformasi peran pengawas sekolah dari pengendali yang bersifat administratif
menjadi pemberdaya yang memberdayakan sekolah/lembaga untuk mencapai standar kinerja yang berfokus pada peningkatan pembelajaran murid. Oleh karena itu
pengawas sekolah bukan hanya sebagai supervisor, tetapi juga sebagai coach,  trainer, mentor, dan fasilitator yang dapat memberdayakan sekolah/lembaga. 

Sebagai supervisor, pengawas melakukan supervisi akademik dan supervisi manajerial  terhadap sekolah/lembaga binaannya. Sebagai coach, pengawas menghantarkan coachee (guru dan kepala sekolah) untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Sebagai trainer, pengawas memberikan training atau pelatihan kepada guru dan kepala sekolah untuk meningkatkan skill layanan pembelajaran yang berpusat pada murid. 

Sebagai mentor, pengawas membagikan pengalamannya untuk membantu mentee (guru dan kepala sekolah) mengembangkan dirinya. Sebagai fasilitator, pengawas membantu/memberi kemudahan kepada guru dan kepala sekolah dalam
melaksanakan tugasnya.

Dari penjelasan di atas tentu sangat jelas tugas seorang pengawas memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pada satuan Pendidikan. Tugas yang saya lakukan adalah membuat rencana kerja pengawas, karena saya pengawas baru maka saya melanjutkan beberapa program pengawas lama sampai akhir tahun program. 

Sebab dari hasil temuan dilapangan banyak hal-hal yang  menjadi tugas pengawas putus dengan beberapa kendala teknis maupun non teknis,  sehingga banyak keluhan yang muncul dari sekolah-sekolah, seperti mereka tidak  paham apa manfaat raport pendidikan, pengelolaan menajemen sekolah tanpa  perencanaan, Platform Merdeka Mengajar yang tidak tersentuh, pemanfaatan akun  belajar.id yang minim, permasalah murid dan guru yang tidak terselesaikan.

Ini menjadikan tantangan saya untuk mampu membenahi secara perlahan,
Adapun Langkah awal program kerja yang fokus dilakukan adalah :

1. Melakukan pembinaan dengan pendekatan secara personal untuk menggugah kesadaran diri, membuka pencerahan (mindset) dan meningkatkan kompetensi guru dan kepala sekolah adalah prioritas utama saya terlebih dahulu. 

Sebab kalau keinginan untuk berubah dari guru dan kepala sekolah tidak ada, maka program yang lainnya akan sulit dijalankan. Pada saat melakukan kunjungan selaku pengawas diharapkan dapat mendampingi guru dalam melakukan refleksi. Refleksi ini bisa dalam bentuk refleksi dialogis dan bersifat nonjudgmental. Dengan kata lain, guru dan kepala diajak berdialog dan berpikir terbuka namun tanpa harus menghakimi atau menyalahkan.

2. Melakukan sosialisasi pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar (PMM) dan membedah rapor pendidikan bersama guru dan kepala sekolah, sebagai pemahaman awal untuk mampu menggali kelemahan sekolah dan perbaikannya melalui Perencanaan Berbasis Data (PBD). Disini terlihat jelas banyak guru dan kepala sekolah tidak memahami manfaat akun belajar.id. dan cara membaca raport Pendidikan. 

Melalui bimbingan secara kelompok dan individul, akhirnyasudah ada beberapa guru dan kepala sekolah mengakses bahkan sudah melakukan upload aksi nyata di PMM dan mendapatkan sertifikat, eksplor raport pendidikan sudah mulai memahami bahkan sudah ada yang sampai membuat perencanaan untuk tahun anggaran 2024.

3. Mengaktifkan kembali program gugus dan Kelompok Kerja Guru (KKG) di Kecamatan Pacet, yang sudah lama fokum, dengan fokus pada Implementasi Kurikulum Merdeka, dimana sekolah-sekolah di Kecamatan Pacet baru daftar di level Mandiri Berubah dengan sasaran kelas 1 dan 4, membuat kelompok berdasarkan fase (fase A.B dan C). Dibantu oleh 2 sekolah penggerak sebagai bentuk pengimbasan ke sekolah lain.

4. Mengunjungi dan mendata sekolah-sekolah yang rusak sarana dan prasarana akibat bencana gempa beberapa bulan yang lalu, untuk dilaporkan ke pihak Dinas Pendidikan untuk bisa ditindak lanjuti mendapatkan batuan pada tahun 2024.

C. SIMPULAN

Sergiovani (Depdiknas, 2008) menyatakan bahwa: Tidak ada murid yang tidak berhasil dididik, yang ada adalah guru yang tidak berhasil mendidik. Tidak ada guru yang tidak berhasil dibina, yang ada adalah kepala sekolah yang tidak berhasil memimpin. Tidak ada kepala sekolah yang tidak berhasil memimpin sekolah, yang ada adalah pengawas sekolah yang tidak berhasil membina.

Pernyataan ini menjadi refleksi bagi kita bahwa antara guru, kepala sekolah dan pengawas harus membangun sinerji yang baik, dalam memajukan kualitas pendidikan, saling melengkapi dan mendukung agar tujuan tercapai, berkolaborasi dalam menyelesaikan permasalah yang terjadi, sehingga tidak muncul rasa kalah atau menang pada salah satu pihak. Sebab tujuan utama kita adalah bagaimana murid menjadi senang untuk belajar, sekolah sebagai wadah untuk murid mengambangkan diri dan berekspresi, dan guru mampu bekerja dengan lingkungan kerja yang kondusif,kepala sekolah mampu menjadi manajerial yang baik dan pengawas mampu
mendampingi proses perbaikan dan kemajuan satuan pendidikan.


D. SARAN

Semoga apa yang saya lakukan menjadi inspirasi buat seluruh guru dan pembaca, totalitas mencintai pekerjaan dengan memiliki komitmen untuk mau berubah dan melakukan perubahan demi memajukan dunia pendidikan walaupunblingkupnya hanya kelas sekalipun. Tidak ada kata terlambat yang ada adalah apakahbkita ma uterus belajar atau tidak.

 Harapan saya guru-guru muda yang telibat di dalam Pendidikan Guru Penggerak harus mampu menggerakkan lingkungan belajarnya
jadulah bagian dalam transformasi pendidikan di Indonesia untuk menghasilkan generasi emas.


E. Daftar Pustaka
 https://educhannel.id/blog/artikel/pengertian-profesi-guru.html

 https://ruangpengawas.id/peran-pengawas-sekolah-menurut-perdirjen-gtk-
no-4831-tahun-2023/

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun