“ Tinggal melegeskannya”, Maimunah memperlihatkan kertas yang akan dilegeskannya.
“ Kalau kau sendiri udah selesai?”, Tanya Maimunah pula.
“ Azis masih memotocopikannya?”,
“ Kalau begitu biar kulegeskan ini dulu ya?”. Meilan mengangguk, Maimunah memasuki ruangan kantor sekolah untuk melegeskannya.
“ Udah Mei, mari kita legeskan”, Azis menyandarkan sepedanya dibatang pohon akasia. Wajahnya tampak diliputi oleh keringatnya, karena sinar mata hari siang itu sangat teriknya. Keduanyapun melangkah memasuki ruangan kantor
Bersambung…….
Bagan Siapi Api 2016
Tulisan ini diikut sertakan dalam Tantangan 100 Hari Menulis Novel – Fiksianacommunity di Kompasiana