Mohon tunggu...
Wisnu  AJ
Wisnu AJ Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup tak selamanya berjalan mulus,tapi ada kalanya penuh dengan krikil keliril tajam

Hidup Tidak Selamanya Seperti Air Dalam Bejana, Tenang Tidak Bergelombang, Tapi Ada kalanya Hidup seperti Air dilautan, yang penuh dengan riak dan gelombang.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Senandung Cinta dari Selat Malaka "13 " (TMN 100 H)

27 Maret 2016   16:50 Diperbarui: 27 Maret 2016   17:11 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“ Kenapa belum?”, Tanya Buk Sartika Lagi.

“ Uangku hanya dua puluh ribu Buk, nanti Buk guru tak menerimanya?”, Azis berterus terang.

“ Zis, untuk pengambilan Nilai Evaluasi Murni itu tidak dibayar, tidak dibenarkan untuk mengutip satu rupiahpun. Semuanya diberikan kepada siswa secara geratis. Jadi kau tak perlu membayarnya”. Buk Sartika menjelaskan peraturan yang dibuat oleh pemerintah.

“ Tapi Buk, kawan kawan membayarnya, ada yang seratus ribu, ada yang lima puluh ribu”. Kata Azis sejujurnya.

“ Itu bukan paksaan Zis, tapi kerelaan hati dalam memberikannya, tak ada pemaksaan disini, kalau kau mengambil kertas itu tanpa membayar satu rupiahpun itu tetap diberikan”, Kata buk guru itu, Azis memandang wajah Buk sartika. Dalam hatinya berkata benarkah apa yang  dikatakan oleh buk guru ini.

“ Uangku hanya ada dua puluh ribu, aku segan untuk memberikannya”, Azis berterus terang.

“ Sudah, kau ambil aja Nilai Evaluasi Murnimu itu, bagikan saja uangmu yang ada mereka pasti menerimanya”, kata Buk Sartika. Lalu ia meniggalkan azis dan masuk keruangan kantor. Azzis menjadi bingung, katanya tak bayar, tapi ibuk sartika menyeuruhnya memberikan uangnya yang dua puluh ribu. Artinya sama dengan membayar juga.Pikir Azis dalam hatinya.

Azis melangkahkan kakinya kearah ruangan kantor, sebelum ia sampai didepan kantor sekolah seseorang menegurnya.

“ Zis?”, suara itu sangat dikenalnya, lalu ia berpaling kearah suara yang menegurnya.

“ kau baru mau mengambil?”, Tanya Azis

“ Iya, aku baru datang?”, jawab Meilan. Ia juga terlambat datang untuk mengambil kerta Nilai Evaluasi Murninya. Keduanya memasuki ruangan kantor yang sudah lenggang. Didalam ruangan kantor itu ada dua orang guru yang bertugas memberikan kertas Nilai Evaluasi Murni para siswa. Azis dan Meilan berdiri untuk menunggu giliran. Setelah siswa yang berada duluan dari mereka selesai. Lalu giliran Azis dan Meilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun