Mohon tunggu...
Wily Wijaya
Wily Wijaya Mohon Tunggu... Lainnya - Pendidik

Medan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengembangan Wisata Danau Toba Berwawasan Lingkungan

13 November 2021   12:42 Diperbarui: 13 November 2021   12:47 3460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wilayah Kaldera Toba termasuk dalam zona risiko seismik Great Sumatran Fault (GSF).

Bentang alam dan geologi struktural di daerah ini mencerminkan catatan tektonik dari proses geodinamika.

Sistem sesar Samosir termasuk dalam tanda tektonik aktif seismisitas minor dan mayor di daerah ini.

Gempa bumi, tanah longsor, letusan gunung berapi, banjir dan juga tsunami danau dapat menjadi potensi bahaya geologi yang penting.

Implikasi geodinamik dari kebangkitan Samosir menghasilkan warisan geologi dan bentang alam yang eksotis, terkait dengan pengembangan keanekaragaman budaya yang mencerminkan kearifan lokal mereka.

  • Artefak dan Sarkofagus terbuat dari bahan vulkanik Toba yang ditemukan di sekitar domisili mereka
  • Rumah adat Batak merupakan salah satu warisan budaya leluhur yang konstruksinya menggunakan sumber daya alam lokal (kayu dan batu), sangat responsif dalam mengantisipasi bahaya geologi (gempa bumi, banjir, danau-tsunami, letusan gunung berapi, dan lain-lain.

Prof. Harini Muntasib, Ahli Ekowisata IPB dengan tema"Optimalisasi Sektor Pariwisata Danau Toba melalui Pengembangan Wisata Berwawasan Lingkungan"

Membangun rasa bangga terhadap Toba:

Dari 10 Kabupaten di sekitar Toba dan Pulau Samosir diharapkan mempunyai persepsi yang sama dalam memandang Toba

  • Sebagai aset yang luar biasa, tiada duanya di dunia
  • Apabila bisa terbangun rasa bangga maka bukan sekedar memiliki tetapi bagaimana mereka berkarya masing-masing tetapi dengan tujuan bersama:
  • Toba menjadi daerah tujuan wisata kelas dunia. Siapa yang harus membangun, mengelola wisata Toba?
  • Saya memohon yang membangun dan mengelola serta bertanggung jawab adalah saudaraku terkasih warga Batak
  • Karena ada rasa memiliki, mengenal sekali karakter dan bagaimana harus memimpin , menjalankan mekanisme di Toba
  • Kalaupun ada yang lain utamanya adalah ke pendampingan.

Pengembangan wisata Toba, perlunya pewilayahan:

  • Ada yang wisata massal, di link-kan dengan semua Kabupaten di sekitarnya
  • Ada spesial interest
  • Ada cor wisata yang sangat eksklusif, mahal tetapi utamanya adalah wisata pendidikan (education tourism) dan penelitian (research tourism).

Tata Kelola wisata Toba yaitu suatu mekanisme pengelolaan kolaboratif wisata Toba yang melibatkan sektor Pemerintah dan non-pemerintah dalam suatu usaha kolektif.


Kesamaan persepsi pengusaha dan Pemerintah bahwa wisata Toba itu tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi pelestarian sumber daya sebagai modal dasar harus betul-betul diperhatikan dan hak masyarakat adat dari sosial dan budayanya harus betul-betul "dihargai" dan mempunyai "hak utama" apabila menjadi salah satu daya tarik wisata Toba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun