“Terimakasih mas, telah menjadi suami yang istimewa untukku. Dan maafkan segala khilaf yang selalu kulakukan,” bisik Arimbi parau.
Ia membiarkan tangis penyesalannya mengalir bersama noda-noda di hatinya. Seperti hujan membasuh bumi. Mengantarkan kehadiran pelangi yang indah. Seindah cinta yang kini merona di hati Arimbi. Seperti yang dirasakannya saat aqad yang menggema dari bibir Radit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H