Mohon tunggu...
Willy BudimanWinata
Willy BudimanWinata Mohon Tunggu... Penulis - Work Psychologist, Family Advisor, Parenting Author, Co Founder Tanam Benih Foundation

Tulisan saya berlatarbelakang psikologi, yang berkaitan dengan keluarga, pernikahan, parenting, couple relationship, produktivitas, kerja dan karir, manajemen dan pengembangan diri.

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

6 Alasan Orang Toxic Sulit Dikenali dan Bagaimana Menghadapinya

27 Juli 2022   17:40 Diperbarui: 30 Juli 2022   00:15 1116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hubungan yang sehat adalah hubungan yang intim tanpa mengorbankan individualitas. Perbedaan dan identitas masing-masing individu masih diakui dan bahkan dihargai. 

Artinya di dalam hubungan, kedua pihak sama-sama perlu dipenuhi kebutuhannya, tidak bisa berpusat kepada salah satu saja. Ini yang tidak bisa ditangkap oleh seorang EIP.

Bedakan hubungan dan keterhubungan

Cara yang paling sederhana untuk mengatasi toxic relationship dengan EIP adalah mengakhiri hubungannya. Artinya, mengambil keputusan untuk tidak lagi berurusan dengannya dan tidak lagi menemuinya.

Namun katakanlah memutuskan hubungan tidaklah memungkinkan paling tidak untuk saat ini. Contohnya, kita perlu memelihara orang tua yang adalah EIP, atau kita terpaksa harus bekerja bersama dengan seorang EIP. 

Bila demikian, maka cara untuk mengelola hubungan tersebut adalah dengan mempertegas dan menjaga boundary antara kita dengan mereka.

Tiap kondisi hubungan tentu memiliki karakteristik masing-masing yang menentukan bagaimana menerapkan boundary. Namun prinsipnya adalah bedakan antara relationship (hubungan) dengan relatedness (keterhubungan). 

Hubungan mengandung kedekatan emosional, sementara keterhubungan tidak. Kita berinteraksi karena sesuatu membuat kita terhubung, tapi tidak berarti kita perlu punya hubungan.

Interaksi berdasarkan keterhubungan membuat kita lebih berorientasi pada goal yang realistis dari interaksi tersebut, yaitu apa yang menjadi tanggung jawab kita karena faktor keterhubungan kita dengannya.

Sebaliknya, kita tidak akan berfokus pada hubungan yang ada di level emosional, seperti mengharapkan kedekatan, keintiman, penerimaan, dan sejenisnya. 

Karena membawa isu emosional ke tengah hubungan dengan seorang EIP akan menariknya ke mode anak-anak yang sulit sekali untuk kita harapkan bersikap seperti orang dewasa. Itu sebabnya ia disebut emotionally immatured, bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun