Jumari merasa lega melihat Ariani tidak bersedih lagi.
Selepas makan malam di kios itu Jumari mengajak Ariani melihat pertunjukan wayang kulit yang ada di sisi utara lapangan.
Mereka menyusuri panggung dan memutuskan duduk di sisi paling depan yang masih terbilang sepi sehingga lebih longgar.
" Ayo duduk sini aja" Ujar Ariani pada Jumari.
" Oke aku ngikut aja" Sambil mengambil posisi duduk bersila.
Pertunjukan wayang dimulai dengan diiringi berbagai bunyi dari alat musik Gamelan Jawa yang membuat suasana semakin semarak. Para warga berkerumun semakin riuh menyaksikan kehebatan dalang dalam mengemas adegan.
" Ariani kamu suka tokoh wayang apa? Ujar Jumari ditengah riuhnya penonton.
"Hmm. Yudistira. Dia tokoh pewayangan yang bijaksana, cerdik, dan baik hati. Yudistira bisa menjadi teladan bagi semua orang. Kalo kamu apa?. Jawab Ariani sembari bertanya.
"Aku menyukai tokoh Shikandi. Dia tokoh yang pemberani. Shikandi juga bisa jadi pemimpin. Ehh iya kan?. Jawab Jumari.
"Iyaa, bener kok." Ariani membalas, diikuti tawa lepas mereka berdua.
Suasana mengiringi mereka dalam selimut malam. Suara gamelan membawa semua warga bersuka cita.