Mohon tunggu...
Wildan Ramadhani
Wildan Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya sangat suka sekali mendengarkan musik, membuat design seperti majalah digital ataupun brosur.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Tangga-Tangga Menuju Bintang

30 Januari 2024   16:42 Diperbarui: 5 Februari 2024   18:23 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar:Microsoft Bing.com

Ibu Tuti: ''Begini Larasati,  Saya lihat-lihat Laras punya nilai yang memuaskan ya dan juga di sekolah aktif mengikuti ekskul kesenian degung. Apakah Laras bersedia jika Ibu angkat Laras menjadi guru honor disini?''

Larasati: (Wajah senang dan penuh semangat) Wahh boleh banget bu, kebetulan saya butuh banget pekerjaan.''

Ibu Tuti:''Baiklah kalo begitu ini ada informasi untuk berkas-berkas yang perlu Laras bawa dan isi. Besok kumpulkan ke Ibu berkasnya dan nanti saya interview sedikit yaa.''

Larasati: (Mengambil kertasnya dengan wajah senyum) Baikk Ibuu besok saya kumpulkan berkas-berkasnya dan sebelumnya terimakasih banyak sudah mempercayakan pekerjaan ini kepada saya.''

Ibu Tuti: (Membalas dengan senyuman) ''Iyaa Laras samaa-sama, Ibu tunggu besok jam 8 pagi.''

Larasati: ''Siapp bu.''

Larasati pun bergegas pulang untuk menyiapkan  berkas-berkas yang diperlukan esok hari. Hari pun berganti, Larasati sudah menyiapkan berkas-berkas dan sudah siap juga untuk interview. Akhirnya, ia pun lolos masuk dan mulai mengajar minggu depan. Walaupun gaji yang ditawarkan tidak terlalu besar tapi setidaknya Larasati sudah mempunyai penghasilan sendiri. Pada saat gajian  pertama, Larasati membelikan makanan kepada keluarganya, Bapak Slamet dan Ibu Ani terlihat sangat senang sekali melihat anaknya yang kian maju hari demi hari. 

"Suara ayam berkokok menandakan datangnya pagi hari."

Larasati:"Wahh, sudah pagi. Aku harus bergegas mandi dan siap-siap untuk mengajar anak-anak kelas satu."

Ibu Ani: "Larass, jangan lupa sarapan terlebih dahulu, Kesehatanmu itu penting."

Bapak Slamet: "Semangat yaah nakk, Bapak dan Ibu selalu berdoa yang terbaik untukmu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun