Ibu Tuti: ''Begini Larasati, Â Saya lihat-lihat Laras punya nilai yang memuaskan ya dan juga di sekolah aktif mengikuti ekskul kesenian degung. Apakah Laras bersedia jika Ibu angkat Laras menjadi guru honor disini?''
Larasati: (Wajah senang dan penuh semangat) Wahh boleh banget bu, kebetulan saya butuh banget pekerjaan.''
Ibu Tuti:''Baiklah kalo begitu ini ada informasi untuk berkas-berkas yang perlu Laras bawa dan isi. Besok kumpulkan ke Ibu berkasnya dan nanti saya interview sedikit yaa.''
Larasati: (Mengambil kertasnya dengan wajah senyum) Baikk Ibuu besok saya kumpulkan berkas-berkasnya dan sebelumnya terimakasih banyak sudah mempercayakan pekerjaan ini kepada saya.''
Ibu Tuti: (Membalas dengan senyuman) ''Iyaa Laras samaa-sama, Ibu tunggu besok jam 8 pagi.''
Larasati: ''Siapp bu.''
Larasati pun bergegas pulang untuk menyiapkan  berkas-berkas yang diperlukan esok hari. Hari pun berganti, Larasati sudah menyiapkan berkas-berkas dan sudah siap juga untuk interview. Akhirnya, ia pun lolos masuk dan mulai mengajar minggu depan. Walaupun gaji yang ditawarkan tidak terlalu besar tapi setidaknya Larasati sudah mempunyai penghasilan sendiri. Pada saat gajian  pertama, Larasati membelikan makanan kepada keluarganya, Bapak Slamet dan Ibu Ani terlihat sangat senang sekali melihat anaknya yang kian maju hari demi hari.Â
"Suara ayam berkokok menandakan datangnya pagi hari."
Larasati:"Wahh, sudah pagi. Aku harus bergegas mandi dan siap-siap untuk mengajar anak-anak kelas satu."
Ibu Ani: "Larass, jangan lupa sarapan terlebih dahulu, Kesehatanmu itu penting."
Bapak Slamet: "Semangat yaah nakk, Bapak dan Ibu selalu berdoa yang terbaik untukmu."