Mohon tunggu...
Wildan Ramadhani
Wildan Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya sangat suka sekali mendengarkan musik, membuat design seperti majalah digital ataupun brosur.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Tangga-Tangga Menuju Bintang

30 Januari 2024   16:42 Diperbarui: 5 Februari 2024   18:23 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar:Microsoft Bing.com

Larasati:''Baiklah Ayuu.''

Bapak Slamet & Ibu Ani:''Alhamdulillahhh.''

Seminggu kemudian, Laras dan Ayu pun mengikuti seleksi dan lulus seleksi masuk Sekolah Pendidikan Guru Swasta. Mereka sangat senang atas pengumuman tersebut. Namun, ada beberapa hambatan yang dilalui oleh Larasati karena kurangnya ekonomi keluarga. Larasati hanya dibekali 50-100 rupiah yang hanya cukup untuk biaya transportasi saja terkadang ia jalan kaki dengan jarak 2 KM. Dengan beralaskan Sepatu bolong dan pakaian seadanya, Larasati berjalan menuju sekolah dikarenakan uangnya yang habis dibayar untuk iuran sekolah dengan harga RP. 7000 yang dimana untuk ukuran di tahun 80an termasuk besar.

Dengan perjalanan yang cukup melelahkan, jalan setapak yang dipenuhi dengan tanaman hijau yang rimbun, Larasati dengan tekad yang kuat terus melangkah maju menuju cita-citanya. Meskipun dihadang oleh berbagai kesulitan ekonomi dan rintangan lainnya, Di Tengah perjalanan Larasati pun beristirahat terlebih dahulu di dekat pohon.

Larasati:''(Keringat membasahi wajah) Haduhh pegal sekali kakiku. Sepertinya aku harus beristirahat terlebih dahulu.''

Tiba-tiba dibelakang ada yang mengagetkan Larasati ketika dia sedang beristirahat yaitu Ayu teman dekatnya Laras.

Ayu:''(Mengendap-ngendap dibelakang) Dorrrr, Hahahaha, hehh Larass wajah kamu keliatannya capee sekalii nihh aku ada sedikit minum di tumblr aku.''

Larasati:''(Wajah terkejut) Astagfirllah Ayuu ihhh ngagetin ajaa. Iyaa nihh rass aku lupa bawa minum tadi jadinya kecapeann, makasihh yaa udah mau bagii minumnya.''

Ayu:''Sama-sama rass, yukk kita lanjutin perjalanannya takutnya kesiangan.''

Larasati:''Berangkattt.''

Setelah 3 tahun dilalui dengan segala kesulitan yang dialami Larasati seperti sering sekali Laras tidak menerima rapot di sekolahnya dikarenakan iuran perbulan yang sering nunggak karena kurangnya ekonomi keluarga. Larasati juga tidak pernah jajan di sekolah dikarenakan uangnya yang hanya cukup untuk transportasi pulang pergi. Walaupun banyak kesulitan yang dihadapi oleh Larasati tidak dijadikan sebagai hambatan bagi dia sendiri. Ketika pembagian rapot Larasati pun duduk termenung  di kelas dan sedih karena rapotnya sudah pasti tidak akan dia dapatkan karena menunggak iuran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun