Mohon tunggu...
Widz Stoops
Widz Stoops Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

Smile! It increases your face value.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Oda Mae

2 Januari 2020   03:58 Diperbarui: 2 Januari 2020   04:02 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penuh air mata bercucuran, Gendis berjalan dengan  gontai mengetuk pintu apartemen di depannya. Ya ... tempat si wanita tua yang pernah disumpahinya mati itu tinggal. Gendis seolah lupa dengan apa yang pernah terjadi  diantara mereka berdua. Tujuan Gendis hanya satu, mencari anaknya! Dia berharap wanita tua itu mungkin melihat kemana Oda Mae pergi membawa anaknya.

Tak ada yang membukakan pintu saat pertama kali Gendis mengetuk. Karena panik, Gendis mulai teriak minta dibukakan dan mengetuk pintu dengan sangat keras. Kemudian barulah terdengar suara kunci pintu bergerak, pintupun terbuka sedikit.

"Saya dulu sudah pernah bilang untuk pergi jauh dari sini!" Ujar wanita tua itu, namun kali ini nada suaranya tidak terdengar tinggi seperti sebelumnya.

"Maaf, saya hanya ingin mencari anak saya. Karena tidak enak badan, tadi pagi  saya titipkan di tempat Oda Mae, saya keluar membeli obat dan belanja sebentar. Tapi setelah saya pulang mereka sudah tidak ada! Apakah Ibu melihat kemana mereka pergi? " ujar Gendis sambil menatap wajah wanita tua itu memelas menanti jawaban.

"Saya benar-benar bingung, tidak tahu harus bagaimana?"

" Kamu memang perempuan bodoh! Ujar wanita tua itu sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Bagi Gendis kalimat itu tidak terdengar seperti tuduhan, tapi lebih seperti vonis hukuman mati! Gendis berpikir wanita tua ini pasti mengetaui banyak hal yang dia tidak ketahui.

Wanita tua itu akhirnya membukakan pintu dan memberi aba-aba untuk Gendis masuk ke dalam Apartemennya. Gendis pun bergegas masuk membuntutinya dari belakang.

"Tutup pintunya, perempuan bodoh!" Teriak wanita tua itu.

Gendis pun berbalik menutup pintu. Jantung Gendis hampir copot, melihat sebuah patung yang mengerikan di atas pintu.

"Ayo masuk sini, ikuti saya!" Perintah wanita tua tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun