Gendis cuma bisa tersenyum pahit, "Iya, cuma buang-buang waktu saja bicara dengan orang gila!"
"Gag usah terlalu diambil hati orang macam itu, ayo mampir ke tempatku, kita minum susu coklat panas aja yuk..."
Gendispun menganggukkan kepalanya.
Setelah pertemuan pertama itu, mereka menjadi teman dekat. Ternyata wanita yang baik hati itu bernama Oda Mae. Dia mengatakan bahwa suaminya meninggalkannya begitu saja.
Oda Mae mempunyai satu orang anak laki-laki seumuran dengan Gelio, anak Gendis. Oda Mae mengabdikan diri sepenuhnya tinggal di rumah mengurus anaknya. Karena sang suami tidak sedikitpun menafkahinya, Oda Mae harus mengandalkan bantuan keuangan dari pemerintah dan orang tuanya yang sekali-sekali mengirimkan bantuan uang. Anak laki lakinya terlihat kurus dan pendiam.
Oda Mae menyekolahkan anaknya di rumah (Home school) Pertemanan ini sangat membantu Gendis menepis kesepiannya, karena tuntutan kerja dengan jabatan yang baru, Elio suaminya sering tidak pulang. Tidak hanya itu anak mereka pun sepertinya cocok satu sama lain, saat Gendis dan Oda Mae saling mengunjungi, mereka terlihat akur bermain bersama.
Suatu hari, pas di penghujung tahun anak Gendis sakit tidak enak badan. Gendis pun meminta Oda Mae untuk menjaganya, sehingga dia dapat keluar membeli obat dan berbelanja untuk keperluan memasak sesuatu yang istimewa nanti malam. Suaminya Elio akan pulang hari itu untuk merayakan malam tahun baru bersamanya. Oda Mae setuju dan sebelum pergi berbelanja Gendis pun membawa Gelio ke apartemen Oda Mae.
"Terima kasih banyak sebelumnya, sudah mau jagain Gelio"
" Gak apa-apa, kita sebagai teman harus saling membantu"
Sepulangnya dari membeli obat dan berbelanja, Gendis langsung menuju ke apartemen Oda Mae untuk menjemput anaknya. Gendis mengetuk pintu apartemen Oda Mae, namun tidak ada yang membukakan pintu.
Gendis lalu menekan bel pintu seraya memanggil nama Oda Mae keras-keras, tetap saja tidak ada jawaban. Pikiran Gendis mulai kacau dan banyak pertanyaan mulai timbul di benaknya. Apa yang terjadi? Kemana mereka pergi? Gendis merasa tak berdaya dan hanya bisa memandangi pintu apartemen Oda Mae, tidak tahu apa yang harus di lakukan.