“Hari Senin? Meeting? Lagi?” tanyanya bingung sendiri, hingga ia bertanya pada penjaga kantin.
”Senin,” kata penjaga kantin
Seketika itu juga Hasto bergegas menuju ruang kantor dan langsung menuju ruang meeting. Dilihatnya, di sana pak Melaz sudah duduk dengan berkas-berkasnya di meja, dan Tompi mengedarkan minuman mineral dan meletakkan di meja masing-masing satu di depan kursi.
“Ah, Hasto, cepat sekali kau mau meeting. Silakan duduk!” kata pak Melaz.
“Oh, tidak pak. Ini hari Selasa kan?” tanyanya.
“Terserah kamu. Cepat meeting!” kata pak Melaz santai sekali, tak peduli, sibuk sendiri dengan dokumennya.
Tompi membalas Hasto dengan bahasa isyarat menunjuk kalender dan menggerakkan tangannya supaya cepat-cepat menyiapkan meeting.
Hasto kembali ke ruang besar dan melihat teman-temannya mulai meninggalkan meja dan menuju ruang meeting.
Hasto masih bingung dan berdiri di samping mejanya, ketika Tompi menghampirinya, “Cepat, ditunggu Pak Melaz!”
Ia bergegas ke mejanya merapikan dokuen-dokumennya sembari memperhatikan teman-temannya yang sudah beranjak ke ruang meeting, sebagian merapikan dkumen-dokumen. Dia terlihat bingung, bertanya-tanya hingga akhirnya ia bergegas mengikuti meeting.
Di meeting menjadi kacau oleh Hasto yang tidak siap. Dia seperti linglung. Dia hanya mengikuti saja meeting itu, sembari berharap cepat selesai. Begitu juga teman-temannya memperhatikan Hasto, menjadi bingung dengan Hasto yang tak siap.