Malam berlalu dan pagi stasiun Lempuyangan sudah menanti. Kereta Sri Tanjung menunggu tenang. Dua anak manusia dari kejauhan terlihat sibuk mengatur barang bawaannya. Kamal menarik koper Indira dan menggendong ransel besarnya dan Indira sibuk dengan kantong-kantong belanjaan semalam juga gitar besar Kamal yang digendongnya. Setelah mengantri untuk boarding pass, mereka berhasil menemukan gerbong dan tempat duduk mereka. Gerbong satu, 1A /2A.
Lima menit kemudian kereta bergegas meninggalkan Jogja.
“Liyat foto-foto semalem dong Mal, sinii pinjem Hpnya!”, rebut Indira.
“Eh bentar Ra, sini aku kirim aja. Idupin Bluetooth!”, Kamal pelit.
“Udah Mal”, jawab Indira kesal.
“Eehhh ke hapus. Mampus!”, teriak Kamal memecah sunyi gerbong yang masih kosong.
“Kamaaaaaaal …………”, Indira cemberut, kesal lagi-lagi apa maunya Kamal.
Kereta siang itu panas, sama seperti Indira. Kamal keterlaluan.
Akhir 2015. Sepertinya kedekatan Kamal dan Indira mengundang tanya. Apa kali kedua mereka akan …
Indira : Mal nnton yuk! Ada film baru Mal, skalian nyri buku yg kmren kita omongin.
15 menit kemudian chat Indira di balas.