Setahun kemudian …
“Ra, udah beli tiket pulang belum? Mampir Jogja yuk?”, ceplos Kamal saat bertemu Indira di halte bus kampus.
“Ngapain? Sama siapa aja?, ditanya Indira malah balik nanya.
“Jalan-jalan, itung-itung Indira bayar ganti rugi karena udah bawa aku ke Bogor haha.” , jawab Kamal sambil ngakak liyat ekspresi Indira kepo
“Hahaaa gak lucu! Apaan ganti rugi. Lagian Indira gak pernah nyuruh kamu ikut kesini. Week!”, ledek Indira gak mau kalah.
“hmmmmmmm……. Raaaaa!” , habis hidung Indira ditangan Kamal.
Malioboro, 2015. Gerimis Jogja dan suasana buka puasa yang riuh ramai. Jajanan di kanan kiri, aroma bunga wangi khas klenik jawa, suara kereta kuda yang lewat, teriakan pedagang menawarkan jualanya. Hmmm …
“Kalian mau kemana lagi nih? Udah puas foto-fotonya?” , tanya Nuge, sahabat Kamal, temen SMA Indira juga yang kebetulan menjadi tourguide mereka malam itu.
“Ke Alun-alun aja beli kopi, hehe gimana?” , tawar Indira.
“Boleh, yuk Ge. Kasian ni jomblo satu ini musti ditemenin ke mana-mana.”, Kamal berjalan berlalu meninggalkan Indira dengan barang belanjanya.
“Kamaaal … Nugee tungguin ihh”, Indira rempong.