"Sudah lumayan membaik", kataku berusaha tenang.
     "Kamu sedang sakit ya? Kenapa wajah kamu terlihat begitu tegang? Kalau kamu sedang sakit, lebih baik saya antar pulang. Maafkan aku kalau kamu sudah mengajakmu dalam keadaan sakit", katanya mulai khawatir.
     "Tidak apa-apa! Aku baik-baik saja, aku hanya......"
     "Hanya apa?"
     "Aku hanya merasa lapar! Ya, aku lapar!", kataku berusaha memberi alasan.
     "Ya ampun, kalau begitu kenapa kamu tidak bilang dari tadi. Ya sudah, kamu mau makan dimana?"
     "Terserah kamu saja"
     "Bagaimana kalau kita makan di warung lesehan itu, makanannya enak-enak, pokoknya kamu harus mencobanya"
     Hario pun menepikan mobilnya di pinggiran jalan di depan warung itu. Kami pun turun dari mobil dan memasuki warung lesehan itu. Seorang pria berjalan kearah kami membawa catatan beserta daftar menunya.
     "Kamu mau pesan apa, Li?"
     "Samakan saja deh sama punya kamu"