"Tidak, kamu harus aku gendong karena aku tahu kaki kamu masih sakit dan kalau dipaksain jalan yang ada nanti kaki kamu akan semakin parah"
"Maaf ya, aku sudah merepotkan kamu"
 "Ya sudah tak apa-apa, lagian bukankah sebagai manusia kita memang harus saling membantu", katanya tersenyum.
 "Mana kunci rumahmu?"
"Ini", kataku sambil menyerahkan kunci rumahku kepadanya. Sesampainya di dalam rumah, dia mendudukanku di kursi ruang tamu.
"Kamu punya obat merah dan kain kapas untuk menutupi lukamu itu"
 "Ambil saja di lemari sebelah situ"
 Dia pun mengambilkannya dan membawakan wadah berisi air untuk membersihkan lukaku
 "Aww... pelan-pelan", kataku meringis kesakitan.
"Iya, ini juga udah pelan", katanya lembut.
"Makasih ya sekali lagi, makasih ya sudah mau mengobati lukaku"